Abstract
ABSTRAKLatar Belakang: Pestisida adalah semua zat kimia atau bahan yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama. Kecamatan Larangan merupakan produsen bawang merah dengan produktivitas yang tinggi di Kabupaten Brebes Jawa Tengah maka untuk mempertahankan kualitas hasil panen, penggunaan pestisida yang menyalahi aturan rentan terjadi. Penggunaan dosis, jenis pestisida, masa kerja, lama penyemprotan, frekuensi penyemprotan, penggunaan APD, dan arah angin penyemprotan dapat menjadi faktor kontaminasi pestisida pada tubuh petani penyemprot. Petani penyemprot yang terkontaminasi pestisida melalui mulut, terhirup, inhalasi, dan absorspi melalui kulit dapat memengaruhi kerja enzim cholinesterase sehingga sistem kerja saraf dapat terhambat. Tujuan Penelitian: Mendiskripsikan kadar enzim cholinesterase pada petani penyemprot bawang merah di Dusun Karanganyar Kecamatan Larangan Kabupaten BrebesMetode Penelitian: Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional (non-eksperimen) dengan kriteria deskriptif, kemudian data yang didapat diolah dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil Penelitian: Pemeriksaan enzim cholinesterase dari 31 sampel didapat 28 sampel (90%) memiliki nilai normal dan 3 sampel (10%) mempunyai nilai dibawah normal. Petani penyemprot yang memiliki kadar cholinesterase dibawah normal disebabkan oleh faktor penggunaan jenis pestisida dan kebersihan diri setelah melakukan penyemprotan.Kesimpulan: Pemeriksaan enzim cholinesterase dari 31 sampel didapatkan 28 sampel (90%) memiliki kadar enzim cholinesterase normal dan 3 sampel (10%) memiliki kadar enzim cholinesterase dibawah normal. Kata Kunci: Cholinesterase, petani penyemprot, pestisida