View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      FAKTOR LINGKUNGAN FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KUMAN UDARA DI RUANG RAWAT INAP KELAS I, II, DAN III RST WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO TAHUN 2018

      Date
      2018
      Author
      Citra Kusumawardhani Unika Putri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      FAKTOR LINGKUNGAN FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANGKA KUMAN UDARA DI RUANG RAWAT INAP KELAS I, II, DAN III RST WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO TAHUN 2018Citra Kusumawardhani U.P *), Asep Tata Gunawan **), Tri Cahyono ***)Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang,Jl.Raya baturaden Km.12 Purwokerto, IndonesiaAbstrakRumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial yang bisa disebabkan oleh kuman udara. Data sekunder berupa hasil pemeriksaan bakteriologis menunjukkan bahwa lantai ruang rawat inap srikandi kelas II RST Wijayakusuma Purwokerto tidak memenuhi syarat, yaitu sebesar 26 koloni/cm2. Besar populasi dalam penelitian ini adalah 67, sedangkan besar sampel adalah 35 sampel. Model analisis yang digunakan adalah Rank Spearman. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran dan observasi.Rata-rata hasil pengukuran adalah, angka kuman udara 7871,43 CFU/m3, suhu udara 27,35oC, kelembaban 56,20%, intensitas pencahayaan 154,63 lux, kepadatan ruang 10,3 m2/TT. Hasil analisis dengan untuk suhu dan angka kuman udara adalah p=0,465; rho=0,128, kelembaban dan angka kuman udara adalah p=0,828; rho=0,038, intensitas pencahayaan dan angka kuman udara adalah p=0,061; rho=0,320, kepadatan ruang dan angka kuman udara adalah p=0,885; rho=0,025, ventilasi dan angka kuman udara adalah p=0,113; rho=0,273, sarana sirkulasi udara dan angka kuman udara adalah p=0,636; rho=0,083. Semua faktor dalam variabel bebas berhubungan tidak signifikan dengan angka kuman udara (nilai p>0,05). Sebaiknya dilakukan desinfeksi rutin setiap bulan sekali untuk menurunkan jumlah angka kuman udara.Kata kunci : angka kuman udara, rumah sakit, kesehatan lingkunganAbstract[Physical Environmental Factor Related With The Number Of Airborne Germs At The I, Ii, And Iii Class Of Inpatient Room Rst Wijayakusuma Purwokerto 2018] Hospital Is An Health Service Tool Which Is Possible Make A Healthcare Associated Infection (Hais) That Can Caused Of The Number Of Airborne Germs. Secondary Data Bacteriology Inspection Result Is point that the floor of 2nd class Srikandi Inpatient room is not full the condition, the result is 26 colony/cm2. The large of population is 67, while the large of sample is 35 sample. Analysis model that is used on this research is Rank Spearman. Data collection is done by measurement and observation. Mean of the measurement is, the number of airborne germs is 7871,43 CFU/m3, temperature is 27,35oC, humidity is 56,20%, lighting intensity is 154,63 lux, room density is 10,3 m2/TT. Analysis result for temperature and the number of airborne germs is p=0,465; (rho)=0,128, humidity with the number of airborne germs is p=0,828; (rho)=0,038, lighting intensity with the number of airborne germs is p=0,061; (rho)=0,320, density room with the number of airborne germs is p=0,885; (rho)=0,025, ventilation with the number of airborne germs is p=0,113; (rho)=0,273, means of air circulation with the number of airborne germs is p=0,636; (rho)=0,083. All of factors of independent variable is not in significant relation with the number of airborne germs (p value > 0,05). We recommend that routine desinfection every month to reduce the number of airborne germs.Keywords : The number of airborne germs, hospital, environmental health1. PendahuluanRumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit dan sehat yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit, kerusakakan lingkungan dan gangguan kesehatan (Kepmenkes RI No. 1204, 2004).Infeksi yang didapat di Rumah Sakit disebut infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat selama perawatan di rumah sakit yang sebelumnya tidak ada atau diinkubasi pada saat masuk. Infeksi yang terjadi lebih dari 48 jam setelah
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17109
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback