Abstract

ABSTRAKKatarak adalah suatu penyakit mata yang ditandai dengan penglihatan kabur dan akan merasa silau jika terkena cahaya. Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2013, katarak merupakan kelainan mata yang menyebabkan kebutaan dan gangguan penglihatan yang paling sering ditemukan. Pravalensi buta katarak 0,78% dari pravalensi kebutaan 1,5%. Indonesia menduduki tingkat pertama penderita katarak di Asia Tenggara yaitu mencapai 1,5% atau 2 juta jiwa. Masalah utama pada penderita katarak adalah adanya gangguan persepsi sensori. Gangguan persepsi atau yang biasa disebut dengan dispersepsi adalah kesalahan atau gangguan yang terjadi pada persepsi individu.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan gangguan persepsi sensori pada klien katarak di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan.Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan kasus ini dilakukan selama 3 hari di bulan Februari 2019. Hasil studi kasus ini menggunakan 2 subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi. Didapatkan data bahwa respon dari kedua subjek berbeda, namun masalah utama terkait gangguan persepsi sensori dapat teratasi. Dikatakan teratasi karena kedua subjek telah mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu klien melaporkan / memeragakan kemampuan yang lebih baik untuk proses rangsang penglihatan dan mengomunikasikan perubahan visual.Kata kunci : gangguan persepsi sensori, katarak