Abstract

AbstrakLatar Belakang : Penyakit Ginjal Kronis merupakan masalah kesehatan dunia dengan beban biaya kesehatan yang tinggi. Salah satu penyebab ataupun komplikasi gagal ginjal kronis adalah hipertensi dan menempati urutan pertama sebanyak 36%. Salah satu terapi nonfarmakologi untuk menurunkan tekanan darah pada saat menjalani terapi hemodialisis menurut Mohamed & Soliman, 2015 dengan melakukan Intradialytic Range of Motion Exercise.Tujuan : Deskripsi kasus ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tekanan darah sebelum dan setelah dilakukan Intradialytic Range of Motion Exercise pada pasien AV Fistula yang menjalani hemodialysis di Instalasi Hemodialisa RSUD Kabupaten Temanggung.Metode : Metode pemberian asuhan keperawatan dalam deskripsi kasus ini didasarkan pada Evidance Based Practice (EBP).Hasil : Hasil tekanan darah di hari pertama sebelum implementasi pada Tn.K yaitu 173/90 mmHg dan pada Tn. W 200/95 mmHg, setelah implementasi keduanya turun menjadi 165/85 mmHg pada Tn. K dan 180/100 mmHg pada Tn. W. Pada hari kedua sebelum implementasi pada Tn.K 160/100 mmHg turun menjadi 156/89, pada Tn. W sebelum implementasi 220/120 mmHg menjadi 220/110 mmHg.Pembahasan : Dari hasil implementasi ditunjukkan bahwa ada peenurunan tekanan darah pada kedua pasien, baik sistolik maupun diastolik. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Mohamed & Soliman (2015) bahwa latihan intradialitik akan meningkatkan efektivitas dialisis dan menghilangkan komplikasi jangka panjangSimpulan : Hasil deskripsi kasus menunjukkan bahwa Intradialytic Range of Motion Exercise pada pasien AV Fistula yang menjalani hemodialisis dapat menurunkan tekanan darah walau tidak terjadi penurunan yang signifikan.Kata kunci : , Arterivenous Fistula (AV Fistula), Hemodialisis, Intradialytic Range of Motion Exercise.?