Abstract
Isolasi sosial merupakan kegagalan individu untuk menjalin interaksi dengan orang lain sebagai akibat dari pengalaman tidak menyenangkan. Melatih berkenalan dengan orang lain dapat memberikan keuntungan untuk meningkatkan interaksi dan aktivitas sosial. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan dua subjek penelitian yang memenuhi syarat inklusi dan eksklusi. Setelah dilakukan tindakan latihan berkenalan dengan orang lain kedua pasien menunjukkan hasil yang berbeda dimana pasien I (Tn. S) hanya dapat melakukan SP 2 P dan pasien II (Tn. N) dapat melakukan SP 3 P. hal ini dikarenakan adanya faktor penghambat dalam melakukan tindakan yaitu keterbatasan waktu sehingga penulis mendelegasikan kepada perawat ruangan untuk melanjutkan tindakan strategi pelaksanaan pada pasien. Kata kunci: isolasi sosial, latihan berkenalan, strategi pelaksanaan.