View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PROSEDUR PEMERIKSAAN INTRAVENA PYELOGRAPHY (IVP) PADA ANAK DENGAN SUSPEK BATU SALURAN KEMIH DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TIDAR KOTA MAGELANG

      Date
      2019
      Author
      RISZKI NUR HIDAYAH
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Prosedur pemeriksaan Intravena Pyelography (IVP) pada anak dengan suspek batu saluran kemih di RSUD Tidar Kota Magelang terdapat perbedaan dengan literatur Bontrager (2018) dan Reiser (2014) yaitu persiapan pasien yang menggunakan obat pencahar supositoria lewat anus, pemberian media kontras Iopamiro, dan teknik pemeriksaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemeriksaan, dan alasan menggunakan media kontras konsentrasi 370 mg/ml dengan jumlah dosis media kontras 2/3 ml/kg dari berat badan pasien. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan menggunakan obeservasi langsung, wawancara dengan dokter pengirim, orang tua pasien, tiga radiografer, dan dokter spesialis radiologi. Data kemudian dianalisis menggunakan interaktif model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur pemeriksaan Intravena Pyelography (IVP) pada anak yang dilakukan dimulai dari persiapan pasien yaitu tidak makan 4 jam sebelum pemeriksaan, diet rendah serat, minum air putih, menggunakan obat pencahar supositoria lewat anus karena pasiennya anak tidak dapat minum obat tablet, cek laboratorium ureum dan kreatinin. Kemudian radiograf polos abdomen, radiograf 7 menit setelah penyuntikan media kontras proyeksi AP supine, radiograf 15 menit setelah penyuntikan media kontras proyeksi AP supine, dan radiograf PM proyeksi PA prone. Alasan menggunakan media kontras konsentrasi 370 mg/ml dengan jumlah dosis media kontras 2/3 ml/kg dari berat badan pasien karena Iopamiro termasuk media kontras non ionik water soluble yang mudah diserap dan dikeluarkan oleh tubuh, konsentrasi 370 mg/ml karena memberikan hasil enhancement yang lebih bagus dan jelas. Jumlah dosis 2/3 ml/kg dari berat badan pasien karena lebih efisien dan efektif, tidak perlu menggunakan jumlah dosis yang lebih banyak karena sudah dirasa cukup.
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18976
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback