View Item 
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Politeknik Kesehatan Kemenkes
      • Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PENGARUH PERAWATAN METODE KANGURU (PMK) INTERMITEN DENGAN KAIN WOOL TERHADAP PERUBAHAN SUHU TUBUH BBLR DI RUANG PERINATAL RSUD KOTA SALATIGA

      Date
      2019
      Author
      ISMA SATYA FRISTINA
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penyebab kematian bayi di RSUD Kota Salatiga yang paling banyak dijumpai adalah kasus BBLR sebanyak 8,37%. BBLR sangat rentan dengan suhu tubuh rendah sehingga dibutuhkan penanganan melalui Perawatan Metode (PMK) intermiten. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh Perawatan Metode Kanguru (PMK) intermiten dengan kain wool terhadap perubahan suhu tubuh BBLR di ruang Perinatal RSUD kota Salatiga.Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Salatiga. Rancangan penelitian yang digunakan Pretest-Posttest with control group design. Populasi penelitian adalah BBLR di ruang Perinatal RSUD Kota Salatiga. Sampel dalam penelitian ini 24 responden (12 sampel perlakuan PMK dengan kain wool dan 12 sampel kontrol PMK dengan kain/selendang). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sample. Teknik analisa data dengan menggunakan uji t dependen dan uji t independen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan peningkatan suhu tubuh antara BBLR yang diberikan PMK intermiten dengan kain wool pada kelompok intervensi dengan BBLR yang diberikan PMK intermiten dengan selendang pada kelompok kontrol. Berdasarkan uji dependen diperoleh hasil pada pre test mean kelompok intervensi 35,98 kemudian pada post test menjadi 36,76, sedangkan pada pre test mean kelompok kontrol 35,97 kemudian pada post test menjadi 36,59. Berdasarkan uji independen diperoleh hasil bahwa PMK intermiten dengan kain wool pada kelompok intervensi dengan mean delta sebesar 0,80, sedangkan PMK intermiten dengan selendang pada kelompok kontrol dengan mean delta sebesar 0,62 signifikansi 0,001 < 0,05.Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa tenaga kesehatan perlu meningkatkan dalam mendampingi orang tua BBLR untuk PMK intermiten. Orang tua BBLR dapat menambah informasi atau sumber pengetahuan untuk meningkatkan suhu BBLR dengan PMK intermiten dengan kain wool. Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang keefektifan kain wool sebagai
      URI
      http://repository.poltekkes-smg.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19152
      Collections
      • Repository Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang [19935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback