Abstract

Latar belakang: Berdasarkan data Laporan Tahunan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) tahun 2016, terdapat 245 (39,07%) sampel tidak memenuhi syarat sebagai Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang aman. Permasalahan terbesar didominasi oleh produk minuman bewarna dan sirup yang mengandung siklamat melebihi batas maksimal. Hal ini dapat terjadi karena tingkat pengetahuan dan sikap pedagang yang kurang terkait penggunaan pemanis siklamat.Tujuan penelitian: Mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap pedagang minuman terhadap penggunaan pemanis siklamat di SD Aloysius dan SD Pangudi Luhur Santo YusupRancangan penelitian: Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan metode survey. Data yang dikumpulkan yaitu data pengetahuan dan sikap dengan alat ukur kuesioner dan wawancara. Data penggunaan pemanis siklamat menggunakan metode Gravimetri.Hasil: Pedagang memiliki pengetahuan dalam kategori cukup (44,4%) sedangkan seluruh pedagang memiliki sikap yang mendukung penggunaan pemanis siklamat tidak berlebih dan hasil uji laboratorium yang dilakukan di Balai Laboraturium Kesehatan Daerah Jawa Tengah menunjukan semua minuman aman dari pemanis siklamat.Simpulan: Ada kaitan antara pengetahuan dan sikap pedagang minuman dengan penggunaan pemanis siklamat.