View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
      • Katalog Perpustakaan Badan PPSDMK Kemenkes RI
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
      • Katalog Perpustakaan Badan PPSDMK Kemenkes RI
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Thesis : Analisis Penggunaan Prednison Dosis Tinggi Jangka Panjang Terhadap Perubahan Kadar Osteocalcin pada Pasien Sindrom Nefrotik Anak(Penelitian Dilaksanakan di SMF Ilmu Kesehatan Anak Divisi Nefrologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya)

      Date
      2016
      Author
      Febrina Pritayuni Permatasari
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Sindrom Nefrotik (SN) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan kondisi kebocoran protein glomerulus ginjal yang disebabkan oleh kelainan sistem imun sehingga membutuhkan terapi kortikosteroid. Terapi pada pasien SN anak merupakan terapi prednison dosis tinggi jangka panjang yang dapat mempengaruhi metabolisme tulang antara lain menghambat formasi tulang dengan menekan proliferasi dan aktivitas osteoblas serta meningkatkan proses resorpsi tulang. Oleh karena itu diperlukan pemantauan terhadap penanda formasi tulang yang sensitif terhadap kortikosteroid yaitu osteocalcin.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan kadar osteocalcin pada fase induksi dan alternate, serta dikaitkan dengan data klinik pasien.Penelitian prospektif observasional dengan tipe longitudinal ini dilaksanakan selama periode Mei-Oktober 2016 dan telah mendapat surat keterangan kelaikan etik RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dilakukan pengambilan darah saat sebelum dan setelah menerima terapi pada fase induksi, serta setelah empat minggu menerima terapi pada fase alternate. Pengambilan darah dilakukan pada pukul 08.00-09.00 kemudian dilakukan analisis statistik uji beda dan uji korelasi.Terdapat 15 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dimana 60% merupakan pasien laki-laki berusia 6- 14 hari mengalami peningkatan kadar osteocalcin dibandingkan pada fase induksi. Pasien tanpa suplemen kalsium mengalami supresi kadar osteocalcin pada fase induksi lebih besar dibandingkan pasien dengan suplemen kalsium (-64,467 kurang lebih 67,921 vs -30,376 kurang lebih 43,166) ng/mL. Baik pada pasien yang mendapat suplemen kalsium maupun tidak, pada fase alternate terjadi peningkatan kadar osteocalcin. Seluruh analisa perbedaan kadar osteocalcin antar kelompok di atas secara statistika tidak berbeda signifikan (p > 0,05). Korelasi masing-masing antara dosis kumulatif suplemen kalsium, lama penggunaan suplemen kalsium, kadar kalsium dan fosfat dalam darah dengan kadar osteocalcin menunjukkan hasil tidak signifikan (p > 0,05).Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada fase induksi terjadi supresi kadar osteocalcin. Supresi kadar osteocalcin akibat penggunaan prednison dosis tinggi pada pasien SN anak bersifatnya reversible. Data klinik berupa nyeri tulang/kram mayoritas tidak bermanifestasi pada pasien.
      URI
      http://perpustakaan.bppsdmk.kemkes.go.id//index.php?p=show_detail&id=5858
      Collections
      • Katalog Perpustakaan Badan PPSDMK Kemenkes RI [4513]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback