Abstract
Latar Belakang : Kejadian infeksi luka bedah menempati posisi ke 3, degan angka kejadian mencapai 14-16% dari infeksi nosokomial keseluruhan. angkat kejadian infeksi luka bedah pada rumah sakit di Indonesia bervariasi anata 2-18% dari keseluruhan prosedur pembedahan. kolagen memainkan peranan yang sangat penting di dalama pembentukan jaringan dan organ, terlibat di dalan berbagai fungsi biologis sel seperti pembelahan,pertahanan, dan diferensiasi sel. karena fungsi biologis tersebut penggunaan kologen dalam industri, khususnya dalam bidang media, berkembang sangat pesat. berdasarkan hasil penelusuran peneliti di Indonesia belum banyak penelitian terkait pemanfaatan kolagen ikan untuk penyembuhan luka, sehngga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengaruh pemberian kolagen ikan terhadap kadar TGF B1, jumlah fibroblas serta ketebalan kolagen dalam proses penyembuhan luka insisi pada tikus putih (Rattus norvegicus).Metode : 36 ekor tikus putih jantan Rattus novergicus wistas yang sehat berusia sekitas 3 bulan dengan berat sekitar 150-300 gram, kemudian dibagi menjadi 6 kelompok secara random. rancagan penelitian yang digunakaan adalah randomised control group pre-post tes design. kolagen ikan diberikan sebanyak 0,09/200 kg bb melalui oral. pengukuran kadar TGF b1, dilakukan hari 0 (pre test) pada kelompok intervensi dan kontrol, selanjutnya dilakukan pengukuran kembali kadar TGF B1 (Pre Test), julah fibroblas,ketebalan kolagen pada hari ke 3 , 7 dan 10 pada kelompok intervensi dan kontrol. Hasil : Koagen Ikan bekerja maksimal pada kelompok tikus intervensi hari ke 3 dengan peningkatan kadar TGF B1 secara signifikan dibandingkan kelompok kontrol (p