Abstract
Tuberkolosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi M. tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun bakteri TB dapat menyerang setiap bagian dari tubuh seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Tingginya prevalensi TB paru indramayu (1,1%) dan rumah sehat (66,1%) yang masih di bawah standar Kementrian kesehatan merupakan landasan dari tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh angka kuman di udara dengan kejadian TB paru dan mempertimbangkan karakteristik individu, perilaku dan kondisi lingkungan rumah di masyarakat kabupaten indramayu. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah sampel 50 kasus (BTA positf) dan 50 kontrol (BTA negatif) diuji menggunakan Chi Square (x2), dan regresi logistik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara PM2,5 OR=5,63 (CI=2,36 - 13,42) dengan kejadian TB Paru. Selain itu ada 8 variabel yang menunjukkan besarnya risiko untuk terjadinya TB Paru yaitu terdapat pada variabel umur OR=1,63 (CI=0,74-3,62), riwayat kontak OR=2,25 (CI-0,91-5,54), kebiasaan merokok OR=1,78 (CI-0,75-4,25), angka kuman OR=1,67 (CI=0,74-3,77), pencahayaan OR=1,99 (CI=0,82-4,83), ventilasi OR=6,68 (CI=0,77-57,69), jenis lantai OR=1,74 (CI=0,39-7,71) dan jenis dinding OR=2,55 (CI=0,62-10,49). Hasil penelitian menunjukkan responden yang tinggal di rumah dengan jumlah angka kuman tidak memnuhi syarat berisiko menderita TB paru 1,5 kali dibandingkan dengan responden yang tinggal di rumah dengan angka kuman memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel PM2,5, riwayat kontak dan ventilasi.