Abstract
Latar Belakang : Keikutsertaan kontrasepsi AKDR di Indonesia masih berada pada angka yang kurang memuaskan. Evaluasi pelayanan konseling masih kurang berkualitas karena kemampuan bidan melakukan konseling masih rendah. Informasi yang tersedia saat ini pada Alat Bantu Pengambilan Keputusan ber-KB (ABPK) dengan bentuk konseling terstruktur belum mampu mendorong bidan melakukan konseling dengan baik. Bahkan, lembar ABPK yang terlalu banyak justru menyulitkan bidan menerapkannya. Belum ada media konseling khusus yang membahas AKDR. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan modul konseling AKDR dan menganalisis perbedaan peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidan melakukan konseling AKDR sesudah penerapan modul terhadap.Metode : Desain penelitian ini explanatory sequential mixed method. Tahap I pengembangan modul menggunakan pendekatan kualitatif strategi naratif sampai dihasilkan tema untuk pengembangan modul dan tahap 2 penerapan modul menggunakan quasy experimental posttest only control group design. Sampel dipilih dengan purposive sampling, tahap 1 terdiri dari 2 pakar konseling, 3 pakar KB dokter obgin, 3 pakar bidan, 1 pakar Bahasa indonesia, 8 Praktisi bidan dan 8 WUS. Penelitian tahap 1 dilakukan pada bulan April-Juli 2017. Penelitian tahap 2 dilaksanakan selama bulan Juli sampai September 2017 melibatkan 52 bidan yang dibagi ke dalam kelompok pelatihan, kelompok membaca modul dan kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Kruskal Wallis.Hasil : Dihasilkan modul konseling AKDR yang terstandar, teruji dan layak diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan bermakna peningkatan pengetahuan bidan tentang konseling AKDR pada kelompok pelatihan, membaca modul dan kontrol sesudah penerapan modul konseling AKDR (pp