Abstract
Latar Belakang : BBLR yang lahir di Jawa Tengah tahun 214 adalah sebesar 3.8% per kelahiran hidup. Proporsi kematian neonatal di Kabupaten Magelang sejak tahun 2011-2015 disebabkan oleh BBLR sebesar 34,6%. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelangsungan hidup BBLR pada masa neonatal dan faktor yang berkontribusi terhadap kelangsungan hidup BBLR tersebut.Metode : Penelitian kohort retrospektif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui catatan di laporan kohort ibu dan anak serta dokumen autopsi verbal kematian neonates dengan BBLR selama tahun 2016 di 29 puskesmas, yang meliputi: tingkat pendidikan ayah, tingkat pendidikan ibu, status ibu pekerja, usia ibu, jarak kelahiran, usia kehamilan, jenis kelamin bayi, berat lahir bayi, dan paritas.Hasil : Jumlah kematian BBLR sebanyak 76 bayi dari total kelahiran hidup BBLR sebanyak 754 bayi. Faktor yang memiliki hubungan yang signifikan adalah berat badan lahir kurang dari 1500 gram (HR: 4,1 CI 2,45-6,86; p=0,000), usia kehamilan: kurang dari 37 minggu (HR: 3,6 CI: 1,95-6,64; p=0,000) dan lebih dari 42 minggu (HR: 6,38 CI: 1,45-28,16; p=0,000), jenis kelamin laki-laki (HR: 2,34 CI: 1,41-3,88; p=0,000) dan usia ibu berisiko yaitu kurang dari 19 tahun dan lebih dari 35 tahun (HR: 1,98 CI: 1,26-3,14; p=0,001).Kesimpulan : Berat badan lahir, usia kehamilan, jenis kelamin dan usia ibu merupakan faktor yang memiliki hubungan yang signifikan terhadap kelangsungan hidup pada masa neonatus. Disarankan untuk meningkatkan pengawasan dan penatalaksanaan pelayanan untuk penanganan BBLR di puskesmas dan rumah sakit, serta peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya perawatan selama kehamilan dan perawatan BBLR.Kata kunci : BBLR, kelangsungan hidup, neonatus.