Abstract
Hospitalisasi adalah keadaan krisis saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit, sehingga harus beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit. Selama proses hospitalisasi tidak semua anak akan mendapatkan tindakan pemasangan infus, namun sebagian besar anak akan mendapatkan terapi cairan parenteral dan mengalami prosedur invasif yang dapat menyebabkan berbagai macam gangguan salah satunya adalah gangguan tidur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemenuhan kebutuhan tidur pada anak usia bawah lima ahun yang terpasang infus di RSUD Pandan Arang Boyolali. Metode yang digunakan adalah teknik consecutive sampling. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar 96,9% anak usia bawah lima tahun mengalami gangguan tidur. Anak usia bawah lima tahun jarang memiliki jam tidur yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kualitas dan kuantitas tidur anak.