Abstract
Pelaksanaan komunikasi perawat yang terjadi di IGD belum terjadi dengan baik yaitu perawat tidak menanyakan kebiasaan pasien, perawat tidak memberitahu jika tindakan ditunda, perawat berbicara terlalu cepat. Hambatan komunikasi yang terjadi di IGD disebabkan lingkungan yang bising, kecemasan dan kebingungan pasien, penyampaian bahasa yang kurang dipahami dan ekspektasi yang tidak sesuai antara pasien dan perawat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran komunikasi perawat di IGD RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan survei. Jumlah sampel penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebanyak 104 responden. Pengumpulan data menggunakan skala likert dengan teknik pengambilan sampel dengan cara accidental sampling. Metode analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut pasien komunikasi perawat adalah penting 52,95% meliputi aspek attending skill (68,3%), respect (51,9%), empathy (76%) responsiviness (61,5%) dan pelaksanaan komunikasi perawat yang terjadi di IGD RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri baik 52,9% meliputi aspek attending skill (60,6%), respect (51,9%), empathy (57,7%), dan responsiveness (54,8%). Saran terhadap rumah sakit yaitu perlu meningkatkan kualitas komunikasi perawat dengan menjadwalkan pelatihan komunikasi dan pengawasan pelaksanaan komunikasi.