Abstract
Tuberculosis dapat menimbulkan kelainan hematologi, baik sel-sel hematopoiesis maupun komponen plasma. Kelainan-kelainan tersebut sangat bervariasi dan kompleks. Kelainan hematologis ini dapat merupakan bukti yang berharga sebagai petanda diagnosis, pentunjuk adanya komplikasi atau merupakan komplikasi obat anti tuberculosis (OAT). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar indeks eritrosit pada penderita tuberculosis, apakah ada hubungan basil tahan asam 1+ dengan indeks eritrosit, apakah ada hubungan basil tahan asam 1+ dengan indeks eritrosit, Apakah ada hubungan basil tahan asam 3+ dengan indeks eritrosit, dan apakah ada hubungan gradasi basil tahan asam dengan indeks eritrosit. Jenis penelitian ini adalah penelitian bersifat analisis yang bertujuan untuk mengetahui hubungan gradasi basil tahan asam dengan indeks eritrosit rata-rata pada penderita tuberculosis diagnosis awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah indeks eritrosit pada penderita tuberculosis di BBKPM Makassar yaitu pada tabel 4.4 yaitu dengan rerata MCV sebanyak 79,55, MCH 29,05, dan MCHC 30,72, pada tabel 4.6 Ada hubungan indeks eritrosit pada penderita tuberculosis dengan gradasi 1+, pada tabel 4.8 ada hubungan indeks eritrosit pada penderita tuberculosis dengan gradasi 2+, pada tabel 4.10 ada hubungan indeks eritrosit pada penderita tuberculosis dengan gradasi 3+ dan pada tabel 4.11 ada hubungan indeks eritrosit pada penderita tuberculosis dengan gradasi basil tahan asam. Oleh karena itu disarankan pada penelitian selanjutnya dilakukan penelitian tentang sejauh mana pengaruh indeks eritrosit khususnya anemia terhadap penderita TB dan jenis Anemianya. Kata Kunci: Gradasi BTA, Indeks eritrosit, MCV, MCH, MCHC