Abstract

Ayu Mardatillah “Asuhan Keperawatan Pada Tn. Y Penyakit Paru Obstruktif Kronis di RS Tk III Reksodiwiryo Padang Tahun 2019” Isi : xiii + 50 halaman + 11 lampiran ABSTRAK Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara. Menurut WHO angka kematian yang disebabkan oleh PPOK 3,17 juta jiwa.. Morbiditas dan mortalitas penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) di Indonesia saja sangat tinggi dimana prevalensi PPOK di Indonesia didapati 3,7 % per mil dengan frekuensi yang lebih tinggi pada laki-laki dari seluruh populasi daerah. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronis di ruangan Belibis RS Tk III Reksodiwiryo Padang Tahun 2019 Jenis penelitian adalah deskriptif dengan disain studi kasus. penelitian dimulai dari bulan November 2018 sampai Juni 2019 dengan asuhan keperawatan pada Tn. Y dari tanggal 12-18 maret 2019. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pasien dengan diagnosa PPOK di ruang belibis Rs TK III Reksodiwiryo Padang. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling 1 pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil pengkajian didapatkan keluhan utama pada pasien yaitu sesak nafas yang meningkat dengan aktifitas ringan dan batuk bedahak yang sulit untuk dikeluarkan. Masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan bersihan jalan nafas, ketidakefektifan pola nafas, intoleransi aktifitas. Implementasi keperawatan yang di lakukan yakni mengatur posisi pasien semi fowler, mangajarkan batuk efektif, memberikan oksigen nassal kanul dan evaluasi keperawatan terhadap masalah keperawatan yang ditemukan dengan ketidakefektifan pola nafas teratasi sebagian. Diharapkan bagi perawat ruangan agar dapat lebih giat lagi dalam melakukan implementasi dan pendokumentasian untuk lebih meningkatkan kualitas pemberian asuhan keperawatan kepada pasien. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, PPOK Daftar Pustaka : 18 (2009-2018)