Abstract

Devi Monica Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 01 Rambatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2019 V + halaman, 12 tabel, 9 lampiran ABSTRAK Anemia (Defisiensi Zat Besi) merupakan masalah gizi dengan prevalensi yang tinggi dan menjangkit lebih dari 600 juta manusia di dunia terutama di negara berkembang. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada ibu hamil dan remaja. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) tahun 2013 diketahui bahwa Prevalensi anemia pada perempuan sebesar 23,9% dan untuk usia 15-24 tahun sebesar 18,4 %, untuk Sumatera Barat tahun 2007 sebanyak 16,6% remaja putri mengalami anemia, dan rata-rata yang mengalami anemia di sumatera barat menurut penelitian terdahulu yaitu 43,7%. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri Kelas XI di SMA Negeri 01 Rambatan Penelitian ini bersifat analitik, jenis penelitian observasional (non-eksperimen) menggunakan desain Cross sectional yang dilakukan di SMA Negeri 01 Rambatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2019. Sampel adalah siswi kelas XI SMA Negeri 1 Rambatan sebanyak 63 orang remaja putri yang diambil secara simple random sampling. Data kejadian Anemia didapatkan dengan cara pengukuran kadar hemoglobin menggunakan alat ukur Hb Easy Touch GCHB, data status gizi diukur melalui pengukuran antropometri indeks IMT dengan penimbangan BB dan pengkuran TB menggunakan microtoise, kemudian asupan zat besi, protein dan vitamin c menggunakan recall 2x 24 jam. Data analisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian berdasarkan analisis univariat didapatkan 50,8% remaja putri mengalami anemia, rata-rata kadar hemoglobin remaja putri diperoleh 11,86 gr/dl. status gizi sangat kurus sebanyak (3,2%), remaja putri yang kurus sebanyak (19,0 %), remaja putri yang normal sebanyak (73,0 %) dan remaja putri yang gemuk sebanyak (4,8 %), untuk asupan zat besi kategori tidak cukup sebnyak (58,7%), asupan protein kategori tidak cukup sebanyak (54%) dan asupan vitamin c kategori tidak cukup sebanyak (57,1%). Hasil analisis bivariat diketahui bahwa tidak ada hubungan yang bermakna status gizi dengan kejadian anemia (p=0,299), kemudian terdapat hubungan bermakna antara asupan zat besi dengan kejadian anemia (p=0,000), tidak terdapat hubungan antara asupan protein dengan kejadian anemia(p=0,891) dan terdapat hubungan bermakna antara asupan vitamin c dengan kejadian anemia (p=0,00) pada remaja putri kelas XI SMA Negeri 01 Rambatan Kabupaten Tanah Datar tahun 2019. Saran yang diberikan kepada pihak sekolah perlu upaya peningkatan pencegahan anemia pada program UKS terhadap remaja putri di SMAN 1 Rambatan, bekerja sama dengan institusi terkait, seperti puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang anemia dan pemberian tablet Fe, kemudian kantin sekolah menu makanannya dimodifikasi sesuai dengan menu makanan yang terstandar . Kata Kunci : Status Gizi, Asupan Zat Besi, Protein, Vitamin C dan Kejadian Anemia Daftar Pustaka : 43 ( 2001 - 2016 )