Penggunaan Alat Pengukur Hemoglobin di Puskesmas, Polindes dan Pustu
Date
2017Author
Faatih, Mukhlissul; Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber-Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Sariadji, Kambang; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Susanti, Ida; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Putri, Ratih Rinendya; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Dany, Frans; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Nikmah, Ully Alfi; Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan,
Badan Litbangkes, Kemenkes RI
Metadata
Show full item recordAbstract
Menurut RIFASKES 2011, secara nasional, persentase Puskesmas yang mempunyai Hb Sahli adalah 46,3%, sisanya tidak mempunyai atau menggunakan alat pengukur hemoglobin lainnya. Persentase Puskesmas yang memiliki Hb Sahli dan digunakan pada pelayanan KIA adalah sebanyak 37,7% namun belum dapat dikonfirmasi dengan akurat berapa banyak penggunaan alat pengukur Hb POCT di fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.Tujuan studi ini untuk mendapatkan gambaran kelayakan pemeriksaan hemoglobin menggunakan metode Hb Sahli, POCT hemoglobin atau metode lainnya yang sesuai di fasilitas pelayanan kesehatan di Puskesmas, Polindes dan Pustu.Desain studi ini adalah deskriptif kualitatif dengan konfirmasi data melalui wawancara dengan tenaga kesehatan bidan di lapangan, Pustu, Polindes dan Puskesmas terpilih di Kabupaten Bantul, Bogor, dan Kota Pangkalpinang. Studi ini juga melakukan studi literatur, baik dari buku, jurnal, artikel internet dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan penggunaan alat pemeriksa hemoglobin.Hasil studi ini menunjukkan bahwa di Puskesmas yang diwawancara, umumnya menyediakan alat pemeriksa Hb Hematology Analyzer (HA), Cyanmeth Spectrofotometer dan Hb Sahli. Meskipun metode HA gratis, tetapi hanya dilakukan pada kasus-kasus tertentu saja. Metode spektrofotometer digunakan di Puskesmas sepanjang bahan habis pakai untuk pemeriksaan masih tersedia. Umumnya Puskesmas menggunakan metode Sahli, dan kalaupun menggunakan metode lain, akan kembali menggunakan Sahli, karena metode lain tidak dapat digunakaan dengan berbagai alasan dan kendala di Puskesmas. Pada Puskesmas Pembantu dan Polindes umumnya pemeriksaan Hb dirujuk ke Puskesmas pusat/induk (kecamatan) dan tidak ada ‘laboratorium’ pembantu di Pustu/Polindes/Poskesdes.Kata kunci: alat pengukur hemoglobinCollections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Selektivitas Medium Cystine Tellurite Blood Agar (CTBA) terhadap Beberapa Isolat Bakteri
Sariadji, Kambang; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan; Sunarno, Sunarno; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan; Khariri, Khariri; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan; Puspandari, Nelly; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan; Muna, Fauzul; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan; Rukminiati, Yuni; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan -
Studi Kasus Bordetella Pertussis pada Kejadian Luar Biasa di Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah yang Dideteksi dengan PCR
Sariadji, Kambang; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Rizki, Aulia; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Sunarno, Sunarno; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Puspandari, Nelly; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Rachmawati, Faika; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Muna, Fauzul; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes R; Khariri, Khariri; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Heriyanto, Bambang; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; Putranto, Rudi Hendro; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes, Kemenkes RI -
Serotipe virus Dengue di Provinsi Aceh
Paisal, Paisal; Herman, Reni; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta, 10560, Indonesia; Arifin, Aya Yuriestia; Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Sultan Iskandar Muda Lrg. Tgk. Dilangga No. 9, Aceh Besar, 23371, Indonesia; Ardiansyah, Arie; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta, 10560, Indonesia; Hanum, Sari; Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Sultan Iskandar Muda Lrg. Tgk. Dilangga No. 9, Aceh Besar, 23371, Indonesia; Khairiah, Khairiah; Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Sultan Iskandar Muda Lrg. Tgk. Dilangga No. 9, Aceh Besar, 23371, Indonesia; Zuardi, Mukhlis; Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Sultan Iskandar Muda Lrg. Tgk. Dilangga No. 9, Aceh Besar, 23371, Indonesia; Yasir, Yasir; Loka Litbang Biomedis Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl. Sultan Iskandar Muda Lrg. Tgk. Dilangga No. 9, Aceh Besar, 23371, Indonesia