View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      A FIELD CONTROL TRIAL OF CULEX QUINQUEFASCIATUS LARVAE BY POLYMER FORMULATIONS OF OMS-786 AND OMS-971 IN JAKARTA

      Date
      2012
      Author
      Seregeg, IG.; Sub-Division of Entomology, National Institute of Health Research and Development, Jakarta, Indonesia
      Suzuki, T.; Entomologist, WHO Vector Biology and Control Research Unit No.2, Jakarta, Indonesia
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Suatu uji coba lapangan penggunaan larvisida OMS-971a (chlorpyrifos) dan OMS-786b (temephos) dalam formulasi lepas terkendali (controlled release formulation = CRF) terhadap larva Culex quinquefasciatus telah dilakukan dalam selokan-selokan di Kampung Sunter, Jakarta Utara. Tidak ada penurunan yang nyata baik kerapatan larva maupun kerapatan pupa, segera setelah penebaran larvisida tersebut dalam dosis 1 ppm. Akan tetapi penurunan kerapatan larva baru terlihat selama satu sampai dua bulan sesudah penebaran. Pada penelitian ini chlorpyrifos terlihat sedikit lebih berpengaruh (effective) dibandingkan dengan temephos. Pengaruh dari temephos" sa'nd granules" sebagai formulasi pem­banding hanya berlangsung paling lama satu minggu, pada penggunaan dosis sebesar lppm. Keadaan dasar selokan dengan endapan lumpur yang tebal diperkirakan telah melumpuhkan daya kerja temephos SG, yang langsung tenggelam ke dasar selokan setelah penebaran. Hal ini berbeda dengan formulasi chlorpyrifos dan temephos yang bersifat lepas terkendali (CRF), berada dalam suatu keadaan yang tetap mengapung di atas permukaan air. Chlorpyrifos dapat memberikan daya kendali terhadap larva sebesar 70 - 94% pada minggu ke 5-8 dan terhadap pupa sebesar 87% pada minggu ke 6 dan 92% pada minggu ke 7. Temephos CRF memberikan daya kendali terhadap larva sebesar 90-96 % pada minggu ke 4-8 dan menurun menjadi 75-96% pada minggu ke 8-9.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/434
      Collections
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan [935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback