dc.contributor | BADAN LITBANGKES KEMENKES | id-ID |
dc.creator | Joesoef M.D., Arbain; Directorate General of Communicable Disease Control, Department of Health, Jakarta | |
dc.creator | Caleb M.D., J.M.; Provincial Health Services of Central Sulawesi, Palu | |
dc.creator | Saroso M.D. Dr. P.H., J. Sulianti; Director General C.D.C., Department of Health | |
dc.date | 2012-09-15 | |
dc.date.accessioned | 2019-12-16T09:29:44Z | |
dc.date.available | 2019-12-16T09:29:44Z | |
dc.identifier | http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/525 | |
dc.identifier | 10.22435/bpk.v1i1 Mar.525. | |
dc.identifier.uri | http://r2kn.litbang.kemkes.go.id:8080/handle/123456789/80426 | |
dc.description | Salah satu program dari Rencana Pembangunan Nasional Lima tahun adalah peningkatan dan perluasan usaha pertanian, terutama didaerah subur dan berpenduduk tipis di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang disertai dengan pelaksanaan usaha transmigrasi kedaerah ini dari daerah berpenduduk padat Jawa, Madura, Bali dan Lombok. Untuk mengetahui keadaan fllariasis didaerah tersebut pertama ini, maka dalam bulan April 1972 telah diperiksa 240 transmigran dari Bali dan 282 penduduk Sulawesi yang hidup berdampingan dalam dua kampung yang terpencil yaitu Tanalanto dan Masi didistrik Parigi, Sulawesi Tengah. Parigi dikenal endemis terhadap fllariasis sedangkan di Bali dimana transmigran berasal, tidak dilaporkan adanya penyakit ini. Dari hasil penelitian tersebut dapat di-kemukakan : daerah transmigrasi Parigi, Sulawesi Tengah adalah endemis terhadap fllariasis yang disebabkan oleh Brugia malayi, periodik nokturna.timbulnya fllariasis diantara transmigran berhubungan erat dengan lamanya mereka berada didaerah endemis inibaik pada transmigran maupun pada penduduk asli, tidak nyata adanya perbedaan frekwensi penyakit menurut jenis kelamin.(4) Frekwensi penyakit ini pada transmigran terlihat menonjol pada golongan umur 10-49 tahun, sedangkan pada penduduk asli pada semua golongan umur.walaupun keadaan intensitas infeksi dari penyakit ini pada kedua golongan penduduk di Tanalanto, hampir sama, namun pada transmigran terdapat dengan microfilaraemia dan dengan gejala klinis fllariasis yang lebih ringan dibanding dengan penduduk asli. | id-ID |
dc.format | application/pdf | |
dc.language | id | |
dc.publisher | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan | en-US |
dc.rights | The Authors submitting a manuscript do so on the understanding that if accepted for publication, copyright of the article shall be assigned to Buletin Penelitian Kesehatan (Bulletin of Health Research) and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development) as publisher of the journal.Copyright encompasses exclusive rights to reproduce and deliver the article in all form and media, including reprints, photographs, microfilms and any other similar reproductions, as well as translations. The reproduction of any part of this journal, its storage in databases and its transmission by any form or media, such as electronic, electrostatic and mechanical copies, photocopies, recordings, magnetic media, etc. , will be allowed only with a written permission from Buletin Penelitian Kesehatan (Bulletin of Health Research) and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development).Buletin Penelitian Kesehatan (Bulletin of Health Research) and Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (National Institute of Health Research and Development), the Editors and the Advisory International Editorial Board make every effort to ensure that no wrong or misleading data, opinions or statements be published in the journal. | |
dc.source | Buletin Penelitian Kesehatan; Vol 1, No 1 Mar (1973) | en-US |
dc.subject | Health; Kesehatan | id-ID |
dc.subject | Malayan Filariasis; Transmigration | id-ID |
dc.subject | | id-ID |
dc.title | MALAYAN FILARIASIS IN THE TRANSMIGRATION SETTLEMENTS OF PARIGI, CENTRAL SULAWESI, INDONESIA | id-ID |
dc.type | | id-ID |
dc.type | | en-US |