Sebuah penelitian dari Puskesmas (Pus. Kes. Mas) dikota maupun dikecamatan daerah Pasuruan telah dilakukan untuk menentukan gambaran penyakit didaerah tersebut. Data pengunjung tahun 1969 dikumpulkan dari 5 Puskesmas dikota (DKK) = 17.028, 5 didaerah pantai = 38.676, 9 dipegunungan = 23.927dan 9 didaerah dataran = 45.361 (tabel I). Penggolongan penyakit disamakan menurut singkatan, dari C list of the International Classification Revisi 1948 (tabel II). Hasil : Jumlah kasus tanpa diagnosa diseluruh Kecamatan = 10 percent dan dikota = 40 -60 percent. Tetapi bila digabungkan antara penyakit infectie & parasite lain (OIP), penyakit lain2 (OTH), penyakit yang tidak diketahui sebabnya (IDEF), dan penyakit tidak dengan diagnosa (NDIA) menjadi satu, maka jumlahnya menjadi hampir sama yaitu 40 percent di Kecamatan dan 57 percent di Kota. Tabel III menunjukkan jumlah kasus per 1000 pengunjung. Analysa data ini menunjukkan 6 macam penyakit lain dari tersebut diatas. Yang mempunyai frekwensi tertinggi (DKK 6 percent, dipantai dan daratan = 50 percent, pegunungan 60 percent). Dua penyakit utama ialah penyakit kulit dan saluran nafas diikuti oleh 3 penyakit lain, penyakit mata, infectie & parasite dengan pencegahan lewat air, penyakit gangguan gizi, dimana perbedaan di-masing2 Puskesmas kecil sekali (44-61 per seribu). Penyakit terpenting ke 6 ialah tbc. Kasus2 lainnya yang tidak begitu banyak, secara ber-turut2, penyakit kelamin, kecelakaan, penyakit kardiovaskular, malaria, infectie & parasite, yang dapat dicegah dengan vaksinasi, lepra. Sedangkan penyakit neoplasma dan mental hanya 1/1000, gambaran penyakit yang hampir sama di Puskesmas tersebut menandakan kurangnya hygiene lingkungan maupun kebiasaan sehat penduduk.