View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      PILOT STUDY ON THE CONTROL OF MALAYAN FILARIASIS IN SOUTH SULAWESI, INDONESIA

      Date
      2012
      Author
      Partono, Felix
      Borahima, Borahima
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Suatu percobaan untuk memberantas penyakit filaria yang disebabkan oleh Brugia malayi telah dilakukan disuatu daerah transmigrasi di Kecamatan Mangkutanah, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Untuk penyelidikan ini telah dipilih dua desa, Kalaena yang penduduknya seluruhnya terdiri dari transmigran dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan desa Margolemboyang penduduknya terdiri dari transmigran berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur dan penduduk asli Sulawesi Selatan. Micro filaria rate didesa Kalaena 33.0 percent sedangkan didesa Margolemboyang-40,5 per cent. Obat yang diberikan adalah diethylcarbamazine (Hetrazan, Lederlej dengan dosis 4 mg./Kg. bb. selama 10 hari. Didesa Kalaena seluruh penduduk yang berumur satu tahun keatas diberikan obat'(mass treatment) sedangkan didesa Margolembo pengobatan hanya diberikan kepada mereka yang darahnya mengandung microfilaria (selective treatment). Satu tahun kemudian darah dari seluruh penduduk kedua desa tersebut diperiksa kembali dengan hasil sebagai berikut: Didesa Kalaena microfilaria rate berkurang dari 33,0 percent sampai 3,7 percent, microfilaria density dari 12,1 sampai 0,4 dan MfD50 dari 9,9 sampai 5,8. Didesa Margolembo microfilaria rate turun dari 40,5 per cent sampai 9,5 per cent, microfilaria density dari 11,6 sampai 1,7 dan MfD50 dari 10,9 sampai 4,6. Untung rugi mass treatment dan selective treatment dibahas secara singkat. Menurut pendapat kami didaerah filaria dengan derajat endemik tinggi sebaiknya diberikan mass treatment.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/BPK/article/view/551
      Collections
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Kesehatan [935]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback