LARGE SCALE DISTRIBUTION OF MASSIVE DOSE VITAMIN A IN INDONESIA (A STUDY OF THE OPERATIONAL ASPECTS)
Date
2012Author
Tarwotjo, I.; Academy of Nutrition, Ministry of Health, Jakarta
House, E.; American Foundation for Overseas Blind, New York
Tjakrasujatma, R. S.; Cicends Eye Hospital, Bandung
Gunawan, Gunawan; Provincial Health Service, Semarang
Basuki, M.; Undakan Eye Hospital, Surabaya
Santoso, S.; Eye Division, Ministry of Health, Jakarta
Metadata
Show full item recordAbstract
Suatu pilot proyek pemberian vitamin A dosis tinggi (200.000 IU vitamin A dan 40 IU vitamin E dalam kapsul) sekali tiap 6 bulan kepada anak-anak umur 1-4 tahun di 20 kecamatan Jawa Barat, Tengah dan Timur diadakan mulai 1973. Berdasar perhitungan proyeksi penduduk hasil sensus 1971, di wilayah proyek ini terdapat sejumlah 92.247-101.468 anak sasaran. Pemberian kapsul vitamin A di tiap kecamatan dilakukan oleh dua petugas Puskesmas yang bekerja 3 hari seminggu sedemikian hingga dalam 6 bulan dicapai seluruh anak sasaran dalam wilayah tugasnya. Mereka masing-masing dibantu oleh dua tenaga desa selama bekerja di desa yang bersangkutan. Pemberian kapsul dijalankan secara mengumpulkan anak-anak di suatu tempat di Rukun Tetangga, atau mengunjungi rumah-ke-rumah, atau kombinasi dari keduanya. Tiap anak berumur 1-4 tahun didaftar nama, jenis, umur, nama orang tuanya. Mereka yang berhasil diberi kapsul dicatat. Juga dicatat mereka yang tidak berhasil diberi kapsul, serta alasannya. Pada putaran berikutnya; semua anak yang menjadi berumur 1 tahun diberi kapsul, sedang yang lewat 4 tahun tidak diberi lagi. Hasil penilaian tahun pertama menunjukkan bahwa 76-86 persen dari anak sasaran berhasil diberi kapsul. Jumlah ini menurun dari putaran pertama ke putaran kedua. Sebabnya a.l. musim hujan, sukar mengenali kembali anak yang telah diberi kapsul, dan penolakan orang tua terhadap pemberian kapsul kepada anaknya. Penolakan karena anak muntah dan berak setelah diberi kapsul sebesar setengah persen dari jumlah anak yang diberi kapsul. Tidak diketahui dengan pasti apakah itu gejala hipervitaminosis A. Jumlah anak yang tidak berhasil diberi kapsul rata-rata 20 persen dari anak sasaran. Tidak diketahui apakah kepekaan terhadap defisiensi vitamin A mereka ini sama dengan yang berhasil diberi kapsul. Jika anak yang tidak berhasil diberi kapsul itu justru golongan terpeka, maka cara pencegahan defisiensi vitamin A ini belum berhasil. Perhitungan sementara menunjukkan bahwa biaya pemberian vitamin A dosis tinggi ini per tahun per anak = 54 sen US$, dan akan berkurang bila modal awal dirata-ratakan untuk tahun-tahun berikutnya.Collections
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DI PUSKESMAS DI TIGA PROVINSI DI INDONESIA
Tana, Lusianawaty; Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes; Halim, FX Suharyanto; Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes; Delima, Delima; Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes; Lisdawati, Vivi; Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Litbangkes; Tjitra, Emiliana; Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbangkes -
HPP : Health Promotion Practice
Society For Public Health Education