Abstract
Abstract Ulcer is a complication of Diabetes Mellitus (DM) that begins with a superficial infection of the patient’s skin. High blood glucose levels become a strategic development of bacteria. The study aimed to get a description of diabetic ulcer bacteria among diabetic patients at RSUD Zainal Abidin and Meuraxa in 2015. This study was a descriptive study with cross-sectional design. Subjects were DM patients with ulcers of 57 patients at the two hospitals in the period November to December 2015. Most respondents were females (31), elderly (53), suffering from diabetes more than one year (52), blood sugar levels were not controlled (35) and accompanied comorbidities (33). Consecutively, most of bacteria found were Staphylococcus sp. (92.9%), Klebsiella sp. (75.4%), Proteus sp. (73.7%), Shigella sp. (68.4%), E. coli sp. (42.1%), and Pseudomonas sp. (10.5%). Amoxicillin had the highest level of resistance to bacterial (32), except for Staphylococcus sp. The majority of respondents (42%) which resistant to amoxicillin were females, adult ages, patients suffering from diabetes for over a year with poorly controlled blood sugar levels without complication illness. Amoxicillin antibiotic used for the treatment of ulcers should be reviewed because there were some bacteria that were resistant to these antibiotics. Key word : antibiotic, bacteria, diabetic ulcer AbstrakUlkus merupakan komplikasi dari Diabetes Mellitus (DM) yang diawali dengan infeksi superficial pada kulit penderita. Kadar glukosa darah yang tinggi menjadi tempat strategis perkembangan bakteri. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran bakteri ulkus diabetikum di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin dan Meuraxa tahun 2015. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Subjek penelitian adalah pasien DM dengan ulkus berjumlah 57 pasien yang berobat di RSUD Zainal Abidin dan Meuraxa Banda Aceh periode November-Desember 2015. Gambaran subjek penelitian dengan jenis kelamin perempuan (31), lanjut usia (53), menderita DM lebih dari satu tahun (52), kadar gula darah tidak terkontrol (35) dan diserta penyakit penyerta (33). Jenis bakteri yang paling banyak ditemukan dalam pus ulkus diabetikum berturut-turut adalah Staphylococcus sp.(92,9%), Klebsiella sp. (75,4%), Proteus sp. (73,7%), Shigella sp. (68,4%), E.coli sp. (42,1%), dan Pseudomonas sp. (10,5%). Amoxicillin menduduki peringkat tertinggi tingkat resistensi dengan jumlah resistensi bakteri terbanyak (32), kecuali pada Staphylococcus sp. Sebagian besar responden (42%) yang resisten terhadap amoxicillin adalah perempuan, berusia dewasa, menderita DM lebih dari satu tahun dengan kadar gula darah tidak terkontrol tanpa penyakit penyerta. Antibiotik amoxicillin yang digunakan untuk pengobatan ulkus sebaiknya dikaji ulang karena terdapat beberapa bakteri yang sudah resisten dengan antibiotik tersebut.Kata kunci : ulkus diabetikum, bakteri, antibiotik