Abstract
AbstractMaternal and infant mortality rate in Indonesia remain high and Indonesia faces health service disparitiesacross districts. Maternity waiting homes as an innovation to get mothers closer to health facilities.This study aimed to analyze factors related to the utilization of maternity waiting homes in Adaut healthcentre of Selaru Sub District, Maluku Tenggara Barat. A total of 87 mothers were used for the analysis.This study was a cross sectional method. Cross tabulation and chi-square were used for analysis withsignificance level of 5% and confidence interval of 95%. Our analysis shows that only 18.7 percent ofmothers utilize maternity waiting homes. Bivariate analysis shows that distance and time to travel areassociated with utilization of maternity waiting homes. Mothers had traveling time >60 minutes had0.19-fold lower odds to utilize maternity waiting homes compared to mothers who had traveling timeof 30-60 minutes. Furthermore, mothers live within 25 km are 16 tims higher odds to utilized maternitywaiting homes. Therefore, it is important to consider distance and traveling times in order to increase theutilization of maternity waiting homes.Keywords: maternity waiting homes, utilization, travel time, distanceAbstrakAngka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih cukup tinggi, selain itu Indonesia masih menghadapikesenjangan antar wilayah dalam akses pelayanan kesehatan. Rumah tunggu kelahiran (RTK) merupakansalah satu upaya dalam mendekatkan akses ibu hamil dan bersalin ke pelayanan kesehatan. Studi inibertujuan untuk memperoleh gambaran pemanfaatan rumah tunggu kelahiran di Puskesmas AdautKecamatan Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Besar sampel yang dianalisis dalam penelitianini adalah 87 ibu yang pernah melahirkan di Puskesmas Adaut Kecamatan Selaru dalam periode tahun2009-2015. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional). Metode analisis yangdigunakan adalah tabulasi silang dan chi-square dengan tingkat kemaknaan 5% dan tingkat kepercayaan95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya 18,7% responden yang memanfaatkan RTK. Analisisbivariat menunjukkan bahwa waktu tempuh dan jarak berhubungan dengan pemanfaatan RTK. Ibu yangbertempat tinggal dengan waktu tempuh >60 menit memiliki kemungkinan 0.19 lebih rendah untukmemanfaatkan RTK dibandingkan ibu dengan waktu tempuh ke RTK antara 30-60 menit. Sedangkanibu yang bertempat tinggal dengan jarak < 25 km memiliki kemungkinan 16 kali lebih besar untukmemanfaatkan RTK bila dibandingkan ibu yang tinggal ≥ 25km dari RTK. Oleh sebab itu, dalam upayameningkatkan pemanfaatan rumah tunggu kelahiran penting untuk mempertimbangkan aspek waktutempuh dan jarak ke RTK.Kata kunci: rumah tungu kelahiran, pemanfaatan, waktu tempuh, jarak