Abstract

Latar belakang: Faktor risiko keparahan penyakit DBD meliputi virulensi virus, genetik, jenis infeksi, usia, status gizi, dan riwayat penyakit penyerta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui beberapa karakteristik yang dominan penderita infeksi virus dengue berdasarkan derajat keparahannya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data derajat keparahan infeksi virus dengue, jenis infeksi dan penentuan serotipe virusnya. Pengumpulan data dilakukan terhadap 46 sampel yang dipilih dengan purposive sampling. Data derajat keparahan infeksi virus dengue diperoleh dari data rekam medik penderita, data jenis infeksi berdasarkan pemeriksaan rapid diagnostic test hasil penelitian Loka Litbang P2B2 Ciamis, dan pemeriksaan sampel serum darah menggunakan uji rt-pcr dilakukan untuk menentukan serotipe penderita virus dengue. Data disajikan secara deskriptif antara dua variabel. Hasil: Karakteristik dominan penderita infeksi virus dengue berdasarkan derajat keparahannya adalah infeksi sekunder dari 46 penderita mendominasi sebanyak 37 orang (80,4%) dan 2 orang (5,5%) merupakan kategori berat. Penderita dengan serotipe Den-3 mendominasi sebanyak 26 orang (56,5%),dan 3 orang (11,52%) termasuk kategori berat. Kesimpulan: Karakteristik dominan penderita infeksi virus dengue di lima rumah sakit Propinsi Jawa Barat berdasarkan derajat keparahannya didominasi oleh penderita dengan jenis infeksi sekunder dan serotipe Den-3. (Health Science Indones 2010; 1: 14 - 19) Kata kunci: derajat keparahan infeksi virus dengue, jenis infeksi, serotipe. Abstract Background: Severity of dengue infection comprises virus virulence, genetics, infection types, age, nutritional status, and history of co-existing diseases. The study aimed to identify the most common characteristics of dengue patient according to the severity of infection in West Java province. Methods: This cross sectional design data was obtained from 46 samples taken with purposive sampling technique. Data of dengue virus infection severity were obtained from medical records of patients; type of infection was determined by rapid diagnostic test examination at Loka Litbang P2B2 Ciamis; and examination of blood serum sample used reverse transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR) to determine serotype of dengue virus patients. Data were analyzed by cross tabulation to describe distribution frequency between two variables. Results: Most common characteristics of severe dengue patients were women secondary infection scores 37 (80.4%) from 46 dengue patients and 2 (5.5%) patients categorized as severe dengue. Based on serotype, Den-3 serotype dominated scores 26 (56.5%) and 3 people (11.52%) include severe dengue. Conclusion: The most common characteristics of dengue patients at five hospitals in West Java province based on severity of dengue virus infection was dominated by secondary infection and Den-3 serotype. (Health Science Indones 2010; 1: 14 - 19)