View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Health Science Journal of Indonesia
      • (eJournal 1) Health Science Journal of Indonesia
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Health Science Journal of Indonesia
      • (eJournal 1) Health Science Journal of Indonesia
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      The use of traditional health care among Indonesian Family

      Date
      2017
      Author
      Nurhayati, Nurhayati; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      Widowati, Lucie; Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar belakang: Penggunaan obat tradisional, pengobatan komplementer dan alternatif meningkat selama beberapa tahun terakhir. Alasan utama meningkatnya penggunaan obat tradisional adalah pasien mengambil pendekatan yang lebih proaktif untuk kesehatan mereka dan mencari berbagai bentuk perawatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Metode: Penelitian ini menggunakan data rumah tangga dari data Riskesdas tahun 2013. Jumlah data yang dianalisis sebesar 294.959 subjek.  Analisis data menggunakan analisis kompleks sampel dengan regresi logistik untuk memperoleh faktor dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional pada rumah tangga di Indonesia Hasil: Sebanyak 294.959 subjek pada penelitian ini. Proporsi subjek yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional adalah 30,4% (89.752/294.959). Faktor risiko dominan yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan tradisional adalah wilayah tempat tinggal, tingkat pendidikan, status pekerjaan, status ekonomi, dan ketersediaan pelayanan kesehatan. Dibandingkan dengan rumah tangga yang tinggal di pedesaan, rumahtangga yang berada di perkotaan berpeluang 1,09 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional [rasio odds suaian (ORa)= 1,09; 95% CI= 1,04 to 1,14]. Rumah tangga yang tingkat pendidikannya rendah berpeluang 1,10 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,10; 95% CI=1,03 to 1,18). Rumah tangga dengan pekerjaan swasta berpeluang 1,33 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradsional (ORa=1,33; 95% CI=1,25 to 1,41). Rumah tangga yang memiliki tingkat ekonomi tinggi berpeluang 1,31 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Rumah tangga yang mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan berpeluang 1,44 kali memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Kesimpulan: Rumah tangga yang tinggal di perkotaan, memiliki tingkat pendidikan rendah, pekerja swasta, memiliki status ekonomi yang tinggi, mengetahui ketersediaan pelayanan kesehatan, lebih berpeluang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional Kata kunci: pelayanan kesehatan tradisional, rumah tangga, Indonesia Background: The use of traditional medicine and complementary and alternative medicine has increased significantly over the past few years. The main reasons for the increasing use of traditional medicine is a growing trend for patients to take a more proactive approach to their own health and to seek out different forms of self-care. This study aimed to investigate the dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Methods: The study used households data from 2013 National Health Survey Indonesia. Using logistic regression, we then could present dominant risk factors that related to use of traditional health care among Indonesian family Results: Total subjects had been analyzed were 294,959 subjects. The subjectsof this study were heads or members of households. The proportion of those who used of traditional health care were 30,4% (78,775/294,959). Dominant risk factors related to used of traditional health care were types area, levels of education, employment status, levels of economic, and knowing about the availability of health care. Compared with those who were in rural, those who were in urban had 1.09 more likely to used of traditional health care [odds ratio adjusted (ORa)=1.09; 95% CI= 1.04 to 1.14]. Households who had low education level had 1.10 more likely to used of traditional health care (ORa=1.10; 95% CI=1.03 to 1.18). Households who were private employees had 1.33 more likely to used of traditional health care (ORa=1.33; 95% CI=1.25 to 1.41). Households who had high economic level had 1.31 more likely to used of traditional health care (ORa=1,31; 95% CI=1,23 to 1,41). Furthermore, households who knowing about the availability of health care had 1.44 more likely to used of traditional health care (ORa=1,44; 95% CI=1,29 to 1,60). Conclusion: Households subjects who were in urban area, private employees, had low level of education and high economic, knowing the availability of health services were more likely to used of traditional health care Keywords: traditional health care, households Indonesia   
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/HSJI/article/view/5600
      Collections
      • (eJournal 1) Health Science Journal of Indonesia [115]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback