View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Sistem Kesehatan
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      ORANG KOLOK DAN ORANG INGET: STUDI KASUS TENTANG INKLUSI SOSIAL DIFABEL KETULIAN DAN PENANGANAN KESEHATAN INDERA DI DESA BENGKALA, BULELENG, BALI

      Date
      2013
      Author
      Lestari, Weny; Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbang Kemenkes RI
      Luthfiana, Yuli; Program Studi Kebidanan Komunitas Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Kampus Baru Depok
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang: Orang Kolok adalah sebutan istilah lokal bagi orang dengan difabel ketulian di Desa Bengkala,Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Jumlah orang Kolok di Desa Bengkala ada 40 dari 2,275 jiwa (2% dari jumlahpenduduk). Metode: Studi ini tentang gangguan pendengaran dan ketulian yang diderita orang Kolok di Desa Bengkalaadalah tuli kongenital (tuli sejak lahir). Di Indonesia, tingkat ketulian kongenital menurut survei Departemen Kesehatan di7 propinsi tahun 1994 sampai 1996 adalah sebesar 0,1% dari populasi. Diperkirakan bahwa pada waktu itu di Indonesiaada 214.100 orang telah tuli kongenital. Berbeda dengan orang Inget (normal), orang Kolok di Desa Bengkala dengantuli kongenital tidak menjadikan kekurangannya menjadi masalah dalam hal mendapatkan pendidikan, dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Hasil: Masyarakat di Desa Bengkala telah menciptakan inklusi sosial budaya bagi orang Kolok sebagai bagian dari komunitas yang juga memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat. Peluang yang sama dengan orang Inget (normal) diberikan kepada orang-orang Kolok. Bahasa isyarat lokal (kata Kolok) yang digunakan untuk berinteraksi tercipta dalam komunitas, yang dipahami juga oleh orang Inget (normal) di Desa Bengkala. Inklusi sosial difabel ketulian dan penanganan kesehatan indera (skrining dini secara kultural) di Desa Bengkala dapat digunakan sebagai program percontohan dalam penanganan pelayanan kesehatan indera di Indonesia. Adanya pemberdayaan dalam penanganan difabel ketulian agar mereka bisa hidup normal di lingkungannya.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/3049
      Collections
      • (eJournal 1) Buletin Penelitian Sistem Kesehatan [594]

      Related items

      Showing items related by title, author, creator and subject.

      • Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 60 Tahun 2016, tentang pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan dan Jabatan Fungsional Non Kesehatan Di Lingkungan kementerian Kesehatan 

        Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan
      • Thesis : Peran Dinas kesehatan Dalam Penyerapan Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas Dengan Mekanisme DAK Nonfisik Tahun 2016Studi Kasus Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman dan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul 

        Baharudin Tukuwain
      • Laporan Data Susenas 2001 : Status Kesehatan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan 

        Surkesnas, Tim

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback