ABSTRACTMalaria is still a public health problem in Indonesia. Purbalingga is one of endemic malaria in Central Java,distributed in four areas Karangmoncol District, Pengadegan, Kaligondang and Rembang. In 2011, 100 malariacases were reported consisted of 81 indigenious and 19 imported. This study aims to describe the increasedmalaria incidence in Tetel, Pengadegan District in 2012. This study included observational cross-sectionaldesign. Thick blood survey was conducted throughout the village area Tetel on all residents with symptomaticand asymptomatic malaria in the same house with someone who has malaria. Blood preparations stained withGiemsa 10% and identified by microscopy 1000x magnification with emersion oil. The behaviour data obtainedthrough interviews of malaria cases . The data were analyzed descriptively in the form of graphs and tables. Theresults of blood survey in the Tetel village obtained 299 specimen and 59 positive malaria parasites (SPR 20.07%)with the proportion of Plasmodium vivax (9 cases) and Plasmodium falciparum (50 cases). Distribution ofmalaria cases from January to November 2012 found 109 cases with detailed males 54.1% and females 45.9%,78% in the age group >15 years. Transmission of malaria occurred in the neighborhood (indigenous) and moredue to incomplete treatment and late diagnosis of the health service.Key words: malaria, incidence,Tetel, PurbalinggaABSTRAKMalaria masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di Indonesia. Kabupaten Purbalingga merupakansalah satu daerah endemis malaria di Jawa Tengah, yang meliputi empat wilayah kecamatan yaituKarangmoncol, Pengadegan, Kaligondang dan Rembang. Tahun 2011 dilaporkan 100 kasus yang terdiri dari 81kasus indigenious dan 19 impor. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan kejadian malaria di DesaTetel, Kecamatan Pengadegan tahun 2012. Penelitian ini termasuk observasional dengan desain cross sectional.Pengambilan sediaan darah tebal dilakukan di desa Tetel pada semua penduduk dengan gejala malaria dantanpa gejala berada dalam satu rumah dengan penderita malaria. Sediaan darah diwarnai dengan giemsa 10%dan diidentifikasi menggunakan mikroskop perbesaran 1000x dengan minyak emersi. Penderita positif malariadilakukan pengobatan. Data perilaku didapatkan melalui wawancara terhadap kasus malaria . Analisis datadilakukan secara deskriptif dalam bentuk grafik dan tabel. Hasil survei di Desa Tetel didapatkan 299 sediaandarah dan 59 positif parasit malaria (SPR 20,07%) dengan proporsi Plasmodium vivax 9 kasus dan Plasmodiumfalciparum 50 kasus. Distribusi kasus malaria bulan Januari sampai November 2012 (109 kasus) denganperincian laki-laki 54,1% , perempuan 45,9% dan 78% pada golongan umur >15 tahun. Penularan malariaterjadi di lingkungan sekitar (indigenous) dan disebabkan pengobatan tidak tuntas serta diagnosis terlambatdari pelayanan kesehatan.Kata kunci: malaria, kasus, Desa Tetel, Purbalingga