View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal BUSKI
      • (eJournal 1) Jurnal BUSKI
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal BUSKI
      • (eJournal 1) Jurnal BUSKI
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Analisis model faktor risiko infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) pada murid SD di Distrik Arso Kabupaten Keerom Papua

      Date
      2015
      Author
      Sandy, Semuel; Balai Litbang Biomedis Papua. Jl. Kesehatan No. 10 Dok II Jayapura-Papua, Indonesia.
      Irmanto, Maxsi; Fakultas ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Cedrawasih, Jayapura, Indonesia.
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Infeksi soil transmitted helminthes (STH), merupakan penyakit neglected tropical diseases yang disebabkan oleh beberapa spesies cacing yaitu  Ascaris lumbricoides, Ancylostoma duodenale dan Trichuris trichiura. World Health organization (WHO) memperkirakan 250 juta orang terinfeksi askariasis. Kondisi geografis, sosial-budaya, ekonomi, pendidikan, perubahan iklim merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi infeksi askariasis. Jumlah kasus kecacingan di Kabupaten Keerom  yaitu 599 kasus pada  tahun 2011, identifikasi faktor-faktor risiko terhadap penularan penyakit askariasis dapat digunakan mengembangkan metode intervensi yang efektif dan efisien. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional) dengan lokasi di Distrik Arso, Kabupaten Keerom pada bulan September-Desember 2012. Sampel merupakan murid SD kelas 3 – 6 sebanyak 224 murid SD yang bersedia ikut dalam penelitian. Pengambilan data faktor risiko menggunakan kuesioner terstruktur, pengukuran antropometri dan kadar Hemoglobin (Hb) menggunakan Quick Chek Hb-meter. Spesimen tinja diperiksa menggunakan metode Kato-Katz untuk menemukan telur cacing gelang (A. lumbricoides). Analisis data menggunakan statistik bivariat   (Chi Square) dan multivariat (logistik berganda). Hasil penelitian menunjukkan  prevalensi askariasis 23,2 % (N = 224 responden) sedangkan yang menjadi faktor risiko dari analisis multivariate yaitu jenis lantai rumah [OR 0,436 ; (95% KI 0,217-0,876) ; p = 0,02 ] , kebiasaan mencuci tangan sebelum makan [ OR 0,05 ; (95% KI 0,009-0,288) p = 0,001 ] dan setelah buang air besar [ OR 0,05 ; (95% KI 1,292-23,181) p = 0,021 ].  Prevalensi askariasis pada murid SD di Distrik Arso Kabupaten Keerom cukup tinggi sehingga masih menjadi permasalahan kesehatan. Diperlukan suatu intervensi yang efektif dan efisien untuk menurunkan jumlah kasus cacingan.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/buski/article/view/3613
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal BUSKI [56]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback