View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Ekologi Kesehatan
      • (eJournal 1) Jurnal Ekologi Kesehatan
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Ekologi Kesehatan
      • (eJournal 1) Jurnal Ekologi Kesehatan
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      INDEKS MASSA TUBUH IBU PRA HAMIL SEBAGAI FAKTOR RISIKO PERTAMBAHAN BERAT BADAN IBU HAMIL DI KELURAHAN KEBON KELAPA DAN CIWARINGIN, KECAMATAN BOGOR TENGAH, KOTA BOGOR

      Date
      2015
      Author
      Irawati, Anies; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes Kemenkes RI Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat
      Rachmalina, Rika; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Balitbangkes Kemenkes RI Jl. Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Seribu hari pertama kehidupan sejak dalam kandungan sampai anak umur 2 tahun menentukan kualitas anak ketika dewasa. Pertambahan berat badan ibu selama hamil merupakan indikator status gizi ibu hamil yang paling baik dibandingkan ukuran fisik lainnya. Informasi faktor yang berpengaruh pada pertambahan berat badan selama kehamilan menjadi sangat penting bagi terjaminnya kualitas outcome kehamilan. Studi kohor prospektif pada ibu hamil telah dilakukan sejak tahun 2012 di kelurahan Kebon Kelapa dan Ciwaringin, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Sebanyak 201 ibu hamil, 94 diantaranya telah melahirkan dengan umur kehamilan > 37 minggu. Data yang dikumpulkan pada awal penelitian adalah data sosial ekonomi rumah tangga dan riwayat obstetri ibu. Data antropometri, konsumsi energi dan zat gizi, serta morbiditas dikumpulkan setiap bulan. Data status anemia ibu dikumpulkan sekali pada trimester kedua. Pertambahan berat badan ibu hamil 9,9 kg, lebih rendah dari anjuran IOM 2009 untuk ibu hamil dengan rerata IMT 23,4 kg/m2 dianjurkan pertambahan berat badannya 12,5 kg. Indeks Massa Tubuh ibu pra hamil merupakan faktor risiko paling berpengaruh pada pertambahan berat badan ibu hamil (RR=2,6), yang artinya ibu yang IMT pra hamil < 18,5 kg/m2 berisiko terjadinya pertambahan berat badan selama hamil < 9,9 kg dibanding ibu dengan IMT pra hamil ≥ 18,5 kg/m2. Defisit pertambahan berat badan terutama terjadi pada trimester kedua, dengan selisih pertambahan berat badan pada ibu dengan faktor risiko IMT pra hamil < 45 kg sebesar 2,1 kg dibandingkan ibu dengan IMT pra hamil ≥ 45 kg yaitu 1,2 kg. IMT ibu pra hamil merupakan faktor risiko yang paling berpengaruh pada pertambahan berat badan ibu hamil, dan defisit terbesar terjadi pada trimester kedua. Ibu hamil yang memulai kehamilan dengan IMT pra hamil < 18,5 kg/m2 perlu di monitor oleh petugas kesehatan setempat agar risiko terhadap outcome kehamilan dapat dicegah sedini mungkin. Intervensi yang tepat diperlukan sejak awal kehamilan dan bila ada keterbatasan dana dapat difokuskan mulai minggu ke dua belas.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/3852
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal Ekologi Kesehatan [401]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback