Abstract
ABSTRACT The variability of some climate elements could be expected to affect the increase of diarrheal diseases. This study aims to determine the relationship between variability of climate elements and the incidence of diarrhea in the city of Denpasar. The variables analyzed were the elements of the climate (rainfall, rainy days, temperature, and humidity) and the number of diarrheal cases from 2010 to 2014. The climate data and data incidence of diarrhea are from Updated Model of Surveillance System Impact of Climate Change on Health Research and Development in 2014. Data analysis was performed to generate univariable, bivariables, and multivariables data using Microsoft Excell software. The analysis showed that during the period 2010 until 2014 increased rainfall compared with the data from 2008, the highest incidence of diarrhea in Denpasar are 10,823 cases (2011). The multivariate analysis showed that there is a significant relationship between diarrhea and rainfall, rainy days, and humidity (P <0.05, r2 = 0.703; lag time 1). It can be concluded that there is a relationship between incidence of diarrhea and climate variables of 1 week earlier. There is a need to increase public awareness in maintaining environmental sanitation and hyigienic conditions during a peak of rainy and dry seasons. Keywords: Climate variability, rainfall, temperature, humidity, diarrhea ABSTRAK Terjadinya variabilitas beberapa unsur iklim, diduga dapat berhubungan dengan meningkatnya penyakit diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variabilitas unsur-unsur iklim terhadap kejadian diare di Kota Denpasar. Variabel yang dianalisis adalah unsur-unsur iklim (curah hujan, hari hujan, suhu, dan kelembaban) dan jumlah kejadian diare dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Data iklim maupun data kejadian diare merupakan data dasar hasil Penelitian dan Pengembangan Pemutakhiran Model/Sistem Surveilans Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kesehatan tahun 2014. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat, menggunakan perangkat lunak Microsoft excel. Hasil analisis menunjukkan bahwa selama kurun waktu lima tahun (2010 sampai 2014) terjadi peningkatan curah hujan dibandingkan dengan data tahun 2008, kejadian diare di Kota Denpasar paling tinggi 10.823 kasus (2011). Analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara diare dengan curah hujan, hari hujan, dan kelembaban (P<0,05, r2=0,703; pada lag time 1). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kejadian diare dengan variable iklim seminggu sebelumnya. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan dan perilaku higienis terutama pada puncak musim hujan dan kemarau. Kata kunci: Variabilitas iklim, curah hujan, suhu, kelembaban, diare