View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      KAJIAN PEMBERIAN ANTENATAL KORTIKOSTEROID UNTUK IBU HAMIL YANG BERISIKO MELAHIRKAN BAYI PREMATUR

      Date
      2016
      Author
      Yuniar, Yuyun; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
      Sugiharti, Sugiharti; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
      Kristianti, Dewi; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
      Supardi, Sudibyo; Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Litbangkes
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar Belakang: Kelahiran prematur merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi terkait dengan komplikasi yang terjadi khususnya sindrom gagal nafas. Pemberian antenatal corticosteroid (ACS) merupakan intervensi yang efektif untuk mencegah gangguan pernafasan pada bayi prematur. Cakupan pemberian ACS diperkirakan hanya 10 persen dari yang membutuhkan. Tujuan: Kajian ini dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai kebijakan, manfaat dan kerugian ACS, serta rekomendasi berbagai organisasi profesi terkait pemberian ACS. Metode: Data dikumpulkan melalui penelusuran data kebijakan, penelusuran literatur secara online untuk dibuat telaah secara sistematik serta pertemuan dengan narasumber dari organisasi profesi terkait. Hasil: Kebijakan yang sudah ada belum menjadi landasan hukum pemberian ACS dan belum ada prosedur teknis pelaksanaannya. ACS terbukti bermanfaat untuk membantu pematangan paru-paru pada janin sehingga mengurangi risiko komplikasi pada bayi prematur dan tidak memberikan komplikasi yang serius pada ibu. Pemberian ACS harus dilakukan sebagai satu paket komprehensif oleh tenaga kesehatan yang meliputi proses deteksi dini, pemberian tokolitik, pemberian ACS dan diikuti dengan rujukan ke fasilitas yang memadai. Pemahaman dan kompetensi tenaga kesehatan baik di rumah sakit maupun puskesmas perlu ditingkatkan dan didukung dengan peraturan yang memadai. Kesimpulan: Peningkatan cakupan pemberian ACS memerlukan dukungan kebijakan pemerintah serta peran organisasi profesi dan tenaga kesehatan.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/view/4744
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi [139]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback