View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      HIPOTIROIDISME PADA IBU HAMIL DI DAERAH REPLETE DAN NON-REPLETE GONDOK DI KABUPATEN MAGELANG

      Date
      2016
      Author
      Kusrini, Ina
      Mulyantoro, Dony K
      Sukandar, P B
      Budiman, Basuki
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Latar belakang: Hipotiroid pada masa kehamilan dapat menyebabkan dampak serius pada janin yang dikandungnya. Peningkatan kebutuhan iodium dan sumber iodium yang terbatas berpotensi menyebabkan hipotiroidisme pada masa kehamilan. Tujuan: Untuk memberikan gambaran kejadian hipotiroid pada ibu hamil di daerah replete gondok dibandingkan dengan daerah non-replete (bukan endemis gondok di masa lalu). Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional di Kecamatan Sawangan dan Bandongan sebagai daerah replete gondok dan Kecamatan Mungkid dan Borobudur sebagai wilayah non-replete gondok di Kabupaten Magelang. Sampel penelitian adalah ibu hamil di trimester 1, 2 dan 3 yang diambil secara simple random sampel dari kerangka sampel yang sudah di stratifikasi. Fungsi tiroid diukur dengan indikator Thyroid Stimulating Hormon (TSH) dan free thyroxin (fT4) dalam serum dengan metode Elisa. Analisis data dilakukan secara univariat dengan SPSS 21. Hasil: Responden berjumlah 244 ibu hamil, berusia 16-44 tahun, usia kehamilan 2–38 minggu. Prevalensi hipotiroid di daerah replete gondok sebesar 17,2 persen dan 19,2 persen di daerah non-replete gondok. Lebih rinci disebutkan pada daerah replete gondok prevalensi overt hypothyroid sebesar 0.0 persen, hipotiroid subklinis 13 persen, hypothyroxinemia 4,1 persen. Pada daerah non-replete gondok prevalensi overt hypothyroid 4,2 persen, hipotiroid subklinis sebesar 15 persen dan hypothyroxinemia sebesar 0.0 persen. Prevalensi lebih tinggi pada ibu hamil di trimester tiga dibanding dua trimester sebelumnya di kedua wilayah. Kesimpulan: Hipotiroid pada ibu hamil terjadi pada daerah replete dan non-replete gondok dan tidak ada perbedaan prevalensi di daerah replete dan non-replete gondok. Perbedaan nyata terlihat pada ibu hamil antar trimester kehamilan.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/view/5099
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal Kesehatan Reproduksi [139]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback