View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      UJI TOKSISITAS AKUT DAN SUBKRONIK EKSTRAK BROTOWALI (Tinospora crispa (L) Miers)

      Date
      2012
      Author
      Triyono, Agus; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jl. Raya Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
      ., Saryanto; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI Jl. Raya Lawu, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      ABSTRACTScientification of jamu is carried out to provide the scientific proof of the efficacy and safety of jamu throughresearch-based services. To conduct clinical research needs to be supported preclinical test data of the efficacyand safety of jamu on animal’s model. This research aimed to determine the safety level of acute and sub-chronictoxicity of brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) as lowering blood glucose jamu. Toxicity test was conductedon Rattus norvegicus, Spraque Dawley, +2 months old, weighing +180 grams. The rats were divided into 4 groups(one control group and three dose groups), each group consist of 10 mice, 5 males and 5 females. For the acutetoxicity test, extract was given once on the first day, and being observed for 7-14 days on clinical symptoms oflethal toxicity and LD50. The sub-chronic toxicity was done for 2 months, to observe clinical symptoms of toxicity.On the 60th day routine blood examination, SGOT, SGPT, ureum and creatinine and vital organs histopathological examination was performed. The acute toxicity test showed that brotowali extract dose up to 5.000 mg/kg bborally have no acute toxicity. Subchronic toxicity for two months showed no significant toxicity symptoms. Theresults of liver and renal function, routine blood and histological of organs are still in normal limits. This researchconclude that brotowali extract is safe in animal experimental of white rats with doses up to 5000 mg/ kg bw, andthe use of up to 2 months at a dose of 2000 mg/kg bw. ABSTRAKSaintifikasi jamu merupakan pembuktian ilmiah khasiat dan keamanan jamu melalui penelitian berbasis pelayanan. Sebelum melakukan penelitian menggunakan manusia sebagai subyek penelitian perlu didukungdata hasil uji praklinik khasiat dan keamanan jamu pada hewan coba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuitingkat keamanan akut dan subkronis penggunaan tanaman brotowali (Tinospora crispa (L) Miers) sebagaipenurun gula darah. Uji toksisitas dilakukan pada tikus putih (Rattus norvegicus) Spraque Dawley umur+2 bulan, berat +180 gram. Sesuai pedoman WHO, untuk toksisitas akut dan subkronis, masing masing 4kelompok (satu kelompok kontrol dan tiga kelompok dosis), tiap kelompok 10 tikus, 5 ekor jantan dan 5ekor betina, diberikan ekstrak etanol 70% per oral. Pada uji toksisitas akut ekstrak diberikan sekali pada haripertama, kemudian diobservasi selama 7-14 hari gejala klinik toksik/keracunan dan kisaran dosis letal tengah(LD50). Pada uji toksisitas sub kronik ekstrak diberikan tiap hari selama 2 bulan, dan dilakukan observasigejala klinik toksik/keracunan selama 2 bulan. Pada hari ke-60 dilakukan pemeriksaan darah rutin, SGOT,SGPT, ureum dan kreatinin. Pemeriksaan histopatologi organ dilakukan pada akhir penelitian. Uji toksisitasakut menunjukkan penggunaan ekstrak brotowali hingga dosis 5.000 mg/kg bb per oral tidak menunjukkan gejala keracunan. Hasil uji toksisitas subkronik ekstrak brotowali selama dua bulan menunjukkan tidak adagejala keracunan yang bermakna dan hasil pemeriksaan fungsi hati, fungsi ginjal, darah rutin dan gambaranhistologi organ penting masih dalam batas normal. Ekstrak brotowali aman dalam penggunaan pada hewancoba tikus putih sampai dosis 5.000 mg/kg bb, dan penggunaan sampai 2 bulan dengan dosis 2.000 mg/kg bb.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/toi/article/view/8873
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia [163]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback