View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      TOKSISITAS SUBKRONIS KOMBINASI TEMULAWAK, KUNYIT DAN MENIRAN TERHADAP FUNGSI HEPAR DAN GINJAL TIKUS UJI

      Date
      2018
      Author
      Rahmawati, Nuning; (Scopus ID=56514015500; h-index=2) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
      Ratnawati, Galuh; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      AbstractThis experimental pharmacological research was aimed to prove the safety of combination infusion of Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica and Phylanthus niruri against Sprague Dawley rats in order to support promotive as well as preventive program of Indonesia Health Ministry. Health Sprague Dawley rats be divided into 4 groups, (1 control and 3 treatment groups) each group consisted of 10 rats. Subchronic toxicity test done based on Perka BPOM no.7 of 2014. Histopathological of hepar, ren, limpha, gastric and pulmo as well as urea, creatinine, SGPT and SGOT levels be determined as toxicity parametres. In conclusion, the administration of combination infusion of Curcuma xanthorrhiza, Curcuma domestica and Phylanthus niruri up to dose of 2160 mg/kg bw for 90 days respectively considered to be safe against hepar and ren function of SD rats. AbstrakPenelitian farmakologi eksperimental ini bertujuan untuk memberikan data keamanan penggunaan ramuan infusa temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma domestica) dan meniran (Phylanthus niruri). Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam upaya penguatan kesehatan secara promotif preventif melalui penyediaan data keamanan penggunaan ketiga tanaman tersebut dalam bentuk kombinasi. Tikus dibagi menjadi 4 kelompok (1 kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan) yang masing-masing terdiri atas 10 ekor tikus (5 jantan dan 5 betina),  Uji toksisitas subkronis pada tikus SD dilakukan sesuai ketentuan Perka BPOM no. 7 tahun 2014. Histopatologi organ hepar, ginjal, jantung, paru, lambung dan limfa serta penetapan kadar urea, kreatinin, SGPT dan SGOT dilakukan pada semua kelompok uji. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian formula kombinasi rimpang temulawak, rimpang kunyit dan herba meniran sampai dengan dosis 2160 mg/kg bb berturut turut selama 90 hari aman terhadap fungsi hepar dan ginjal pada hewan uji.  
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/toi/article/view/8943
      Collections
      • (eJournal 1) Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia [163]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback