Abstract
ABSTRACT The animal resources infectious diseases, especially malaria and filariasis remains a public health problems, especially in the tropics because the prevalence is quite high. Malaria and filariasis generally invade countries that are developing, including in Indonesia, especially in communities withlow socio-economic in rural areas. Nunukan strategic location in the economic field is relatively favorable for Indonesia, but in the health field area into a region with an epidemiological transition that infectious disease is very high. Some of the potential development into diseases that plague andshowed the higher tendency over the years such as malaria, filariasis, dengue and other infectious diseases. The research was carried out among others to obtain information about the prevalence and the vectors of malaria and filariasis are then used as a material consideration in determining the type and model of malaria prevention and intervention programs filariasis in endemic areas in Nunukan, East Kalimantan, namely District Sembakung. Entomology in malaria research survey in the village of Lubakan Kec. Sembakung in getting An.hyrcanus g and An.barbirostris suspected as vectors of malaria, while the results of parasitological surveys with finger blood preparations obtained positive 97.34% of 188 people suffering frommalaria are examined. Survey research entomologist at the roof of filariasis in the village district. Sembakung in getting suspected mosquito as the vector of filariasis is M.uniformis, M.annulata, M.indiana and Cx.quinquefasciatus while the results of parasitological surveys with blood preparations obtained finger for filariasis, as many as 8 people (3.51%) from 288 people who tested positive for Brugia malayi filariasis. The role of various parties are expected to conduct prevention and control of parasitic diseases, not only of health but there is need for cooperation with related agencies such as public employment offices and local governments. Key words: vector, malaria, filariasis.ABSTRAK Potret Vektor Malaria Penyakit menular bersumber binatang khususnya malaria dan filariasis masih merupakan masalahkesehatan masyarakat terutama di daerah tropis karena prevalensinya cukup tinggi. Penyakit malaria dan filariasis umumnya menyerang negara-negara yang sedang berkembang termasuk di Indonesia terutama pada masyarakat dengan sosial ekonomi rendah di pedesaan. Letak strategis KabupatenNunukan dalam bidang ekonomi relatif menguntungkan bagi Indonesia, tetapi dibidang kesehatan daerah tersebut menjadi wilayah dengan transisi epidemiologi penyakit menular yang sangat tinggi. Beberapa penyakit yang potensial perkembangannya menjadi wabah dan menunjukkankecenderungannya semakin tinggi dari tahun ke tahun seperti malaria, filariasis, DBD dan penyakit menular lainnya. Penelitian ini dilakukan antara lain untuk mendapatkan informasi mengenai prevalensi dan vektor malaria dan filariasis yang selanjutnya digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan jenis dan model intervensi program penanggulangan malaria dan filariasis di daerah endemis diKabupaten Nunukan, Kalimantan Timur yaitu Kecamatan Sembakung. Survei entomologi pada penelitian malaria di Desa Lubakan Kec. Sembakung di dapatkan An.hyrcanus gr dan An.barbirostris yang diduga sebagai vektor malaria, sedangkan hasil survei parasitologi dengan sediaan darah jari didapatkan 97,34% positif menderita malaria dari 188 orang yang diperiksa. Survei entomologi pada penelitian filariasis di Desa Atap Kec. Sembakung di dapatkan nyamuk yang diduga sebagai vektor dari filariasis adalah M.uniformis, M.annulata, M.indiana dan Cx.quinquefasciatus sedangkan hasil survei parasitologi dengan sediaan darah jari untuk penyakit filariasis didapatkan sebanyak 8 orang (3,51%) dari 288 orang yang diperiksa positif filariasis Brugia malayi. Peran dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan dari penyakit parasitik ini, tidak hanya dari bidang kesehatan tetapi perlu adanya kerjasama dengan dinas terkait seperti dinas pekerjaan umum dan pemerintah daerah. Kata kunci : vektor, malaria, filariasis.