ABSTRACT Invention of Dikloro Difenil Trikoloetan (DDT) by Zeidler in 1874 was first began of syntetic insectiside discovery. DDT was classified in chlorinated hydrocarbons. Persistance of DDTin organism and environment have been forbidden to use in many countries in the world. The resistance of DDT to mosquitoes and flies was reported in 1948. It was caused of change of metabolism, target site insensitivity, phisiology and behaviour mechanism. The problems of DDT could be solved by insecticide substitution which had different method, such as organophosphate and carbamate. Keywords : DDT, insecticide, organochlorine, resistance ABSTRAK Penemuan Dikloro Difenil Trikoloetan (DDT) oleh Zeidler pada tahun 1874 mengawali penemuan insektisida sintetik. DDT tergolong dalam hidrokarbon berklor (chlorinated hydrocarbonsatau organochlorines). DDT tidak mudah terurai dan persisten di organisme maupun lingkungan, akibatnya banyak negara di berbagai belahan dunia melarang penggunaan DDT. Pada tahun 1948 sudah mulai dilaporkan terjadinya resistensi DDT pada nyamuk dan lalat. Resistensi serangga terhadap DDT dikarenakan metabolisme yang berubah, target site insensitivity (resistensi karena gen knock-down resistance), mekanisme fisiologis dan perilaku. Masalah yang timbul akibat DDT dapatditangani dengan penggantian insektisida. DDT diganti dengan insektisida yang cara kerjanya berbeda dalam membunuh serangga (resistensi silang negatif), yaitu insektisida golonganorganofosfat atau karbamat. Kata kunci : DDT, insektisida, organokhlorin, resistensi