Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Leptospirosis menjadi masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kasus leptospirosis di Kabupaten Tangerang tahun 2015 mengalami peningkatan kasus di mana kasus terbanyak salah satunya di wilayah Puskesmas Kronjo. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap penyebaran penyakit leptospirosis salah satunya faktor biotik. Tujuan penelitian menganalisis hubungan faktor lingkungan biotik terhadap kejadian leptospirosis di Kabupaten Tangerang. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan pendekatan observasi lokasi, dan observasi secara kuisioner lingkungan biotik rumah penduduk. Data yang dikumpulkan meliputi adanya keberadaan hewan peliharaan di rumah, dan tanaman di sekitar rumah. Data keberhasilan penangkapan tikus dilakukan dengan penangkapan tikus di lokasi. Data dianalisis secara deskriftif dan analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya tanaman (OR = 1,103; 95% CI= 0,987-1,234; p = 0,579) dan hewan peliharaan (OR = 0,567; 95% CI= 0,47-6,895; p = 0,653) bukan merupakan faktor resiko lingkungan biotik dalam kejadian luar biasa leptospirosis. Tingginya trap success di lokasi penelitian dapat merupakan resiko potensial untuk kejadian leptospirosis