Abstract
Hasil Survei tahun 2003 menyimpulkan Kabupaten Malang, Purbalingga, dan Pati sebagai daerah endemik berat, sedang, dan ringan yang dinilai berdasarkan angka gondok total hasil palpasi (total goiter rate= TGR). Upaya penanggulangan gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) di tiga kabupaten diatas selama ini
telah dilakukan, melalui program iodisasi garam, penyuluhan/ KIE, dan surveilans GAKI. Bagaimana keadaan fungsi tiroid khususnya pada wanita usia subur di ketiga kabupaten setelah kurang lebih delapan tahun program berjalan, telah diteliti. Mendapatkan gambaran prevalensi gangguan fungsi tiroid pada wanita usia subur (WUS) di daerah yang sebelumnya dinyatakan sebagai daerah endemik. Penelitian dilaksanakan di tiga kabupaten, meliputi: Purbalingga, Pati dan Malang. Jenis penelitian non intervensi dengan desain potong lintang. Subjek
adalah WUS, sehat, status gizi baik yang dipilih secara acak. Subjek diambil sampel darah untuk pemeriksaan TSH dan FT4 serum. Hasil pengukuran TSH dan FT4 serum dianalisis secara deskriptif. Kabupaten Malang: proporsi WUS menderita hipotiroid subklinis= 9,0%; hipertiroid= 7,5% (hipertiroid klinis= 1,5%;
subklinis= 6,0%). Kabupaten Purbalingga: proporsi hipotiroid subklinis= 24,5%; hipertiroid= 4,0% (hipertiroid klinis= 2,0%; subklinis=2,0%). Kabupaten Pati: proporsi hipotiroid= 8,0%; hipertiroid= 3,0% (subklinis). Tidak ditemukan hipotiroid primer (overt) (TSH tinggi, FT4 rendah) baik di Kabupaten Malang, Purbalingga,
maupun Pati. Prevalensi hipotiroid subklinik pada WUS cukup tinggi, teutama di Kabupaten Purbalingga (24,5%), munculnya kasus hipertiroid sudah harus diwaspadai.
Kata kunci: Gangguan fungsi tiroid, wanita usia subur, endemik.