Abstract
Hingga saat ini, garam beriodium dianggap sebagai cara yang efektif untuk menanggulangi permasalahan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Tujuan. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan antara kadar iodium dalam garam (secara kualitatif) dan perilaku penyimpanan serta penggunaan garam beriodium ketika memasak dengan GAKI pada anak sekolah. Penelitian cross sectional ini melibatkan 67 siswa SD di Dusun Sidowayah, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jambon, Kabupaten Ponorogo, yang terpilih secara acak. Status GAKI dinilai menggunakan indikator pembesaran kelenjar gondok, dan kandungan iodium garam dianalisa menggunakan iodine test kit. Observasi di rumah responden dilakukan untuk mengetahui cara penyimpanan garam, sedangkan cara penggunaan garam diketahui melalui wawancara terhadap ibu. Hubungan antar
variabel penelitian dianalisa menggunakan uji chi square dan fsher exact. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar rumah tangga (65,7%) telah menggunakan garam dengan kadar iodium memenuhi kriteria. Sebagian besar rumah tangga (65,7%) juga menyimpan garam dengan cara yang tepat. Namun, cara penggunaan garam ketika memasak, sebagian besar masih kurang tepat (80,6%). Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifkan antara kadar iodium (kualitatif) garam (p>0.05) dan cara penyimpanan garam (p>0.05) dengan GAKI. Sedangkan cara penggunaan garam ketika memasak berhubungan secara signifkan dengan GAKI (p