Konsumsi garam beriodium merupakan salah satu usaha untuk mengatasi permasalahan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI). Pengawasan terhadap penggunaan garam beriodium perlu dilakukan untuk memantau jenis garam yang dikonsumsi masyarakat. Kegiatan deteksi dini untuk bayi usia 0-3 bulan juga merupakan kegiatan yang penting untuk dilakukan karena semakin awal kasus GAKI ditemukan pada anak, semakin cepat pula kasus tersebut bisa diatasi dan anak bisa tumbuh normal seperti anak lain. Kegiatan deteksi dini dan pemantauan garam beriodium dilakukan oleh kader kesehatan di Kabupaten Temanggung yang sudah dilatih sebelumnya. Penelitian ini mengidentifkasi masalah yang dihadapi kader dalam kegiatan deteksi dini dan pemantauan garam beriodium di masyarakat. Penelitian kualitatif dengan metode diskusi kelompok terarah (DKT) dengan melibatkan 10 orang kader kesehatan dari desa-desa di Kabupaten Temanggung. Mereka telah dilatih sebelumnya untuk melakukan kegiatan deteksi dini bayi dan tes cepat garam. Hasil FGD dianalisis secara deskriptif naratif. Permasalahan yang dihadapi kader adalah kesulitan mengartikan istilah medis dalam form deteksi dini. Permasalahan lain adalah rasa minder ketika kader bertemu dengan orangtua bayi yang berpendidikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka. Rasa minder menjadikan peserta ragu dan
kurang percaya diri ketika memeriksa bayi. Ketergantungan kader terhadap bidan cukup tinggi ketika melakukan kegiatan deteksi dini. Kader memiliki potensi untuk diberdayakan dan berperan penting dalam mendukung program penanggulangan GAKI. Keterampilan dan rasa percaya diri kader masih perlu ditingkatkan. Pemberdayaan masyarakat menjadi hal penting yang tidak bisa diabaikan.