Abstract
ABSTRAKAceh mempunyai makanan khas dengan rasa yang manis, yaitu dodoi, meuseukat, dan asoe kaya. Konsumsi makanan manis dapat berisiko diabetes melitus. Angka diabetes di Aceh diatas rata-rata nasional. Tujuan penelitian adalah mengetahui risiko konsumsi penganan khas Aceh dengan kejadian diabetes melitus. Penelitian bersifat deskriptif analitik dengan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah pasien yang berobat ke Rumah Sakit Umum dr.Fauziah Bireuen. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling dengan besaran sampel dihitung menggunakan rumus Lemeshow dan didapatkan 50 kasus (pasien dengan diabetes melitus) dan 50 kontrol (pasien non diabetes melitus). Hasil uji chi-square menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi dodoi dan meuseukat dengan kejadian diabetes melitus (p<0,05). Dari 41 responden yang mengkonsumsi dodoi, 66% menderita diabetes melitus. Terdapat 63% responden yang menderita diabetes melitus dari 38 yang mengkonsumsi meuseukat. Konsumsi dodoi berisiko 3 kali dan meuseukat 2,4 kali terkena dibetes melitus. Kadar gula yang tinggi dalam penganan khas Aceh menjadi rambu bagi penderita diabetes melitus untuk menjadikan makanan tersebut sebagai makanan yang harus dihindari. Disarankan kepada penderita diabetes melitus untuk menghindari konsumsi dodoi dan meuseukat atau memodifikasi makanan tersebut menjadi tanpa gula.ABSTRACT Aceh has a typical meals with a sweet taste, which dodoi, meuseukat, and asoe kaya. Consumption of sweet foods is high risk having diabetes mellitus. Diabetes in Aceh above the national. The aim of the research was to determine the risk of consumption typical food in Aceh with diabetes mellitus. The design of the study was case control The population was patients who went to the General Hospital dr.Fauziah Bireuen. Samples were selected by purposive sampling, sample size was calculated using the Lemeshow formula. There were 50 cases (patients with diabetes mellitus) and 50 control (patients without diabetes mellitus). Chi-square test results showed a significant relationship between consumption dodoi and meuseukat with diabetes mellitus (p <0.05). Of the 41 respondents who consumed dodoi, 66% had diabetes mellitus. There were 63% of respondents with diabetes mellitus from 38 who consumed meuseukat. Consumption dodoi and meuseukat had 3 times and 2.4 times more risk to diabetes mellitus. High sugar levels in Aceh typical meals became a sign for people with diabetes mellitus to avoid that meals. It is expected that people with diabetes mellitus to avoid consumption dodoi and meuseukat or modify the meals without sugar