View Item 
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • SPIRAKEL : Sarana Penyebaran Informasi Hasil Kegiatan Litbang
      • (eJournal 1) SPIRAKEL : Sarana Penyebaran Informasi Hasil Kegiatan Litbang
      • View Item
      •   R2KN Home
      • Kementerian Kesehatan
      • Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
      • Jurnal Balitbangkes
      • SPIRAKEL : Sarana Penyebaran Informasi Hasil Kegiatan Litbang
      • (eJournal 1) SPIRAKEL : Sarana Penyebaran Informasi Hasil Kegiatan Litbang
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Beberapa Aspek Bioekologi Nyamuk Anopheles vagus Di Desa Selong Belanak Kabupaten Lombok Tengah

      Date
      2017
      Author
      Mading, Majematang; Loka Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang Waikabubak
      P.B Sopi, Ira Indriaty
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pada tahun 2009, Desa Selong Belanak merupakan salah satu desa dengan angka Annual Malaria Incident (AMI) tertinggi di wilayah Puskesmas Mangkung sebesar 7,59‰. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bioekologi nyamuk Anopheles vagus mencakup karakteristik habitat perkembangbiakan, kepadatan nyamuk dan pola aktivitas menggigit An. vagus. Penelitian dilakukan pada tahun 2010. Desain penelitian menggunakan rancangan survei entomologi dengan pendekatan cross sectional. Kegiatan yang dilakukan meliputi penangkapan jentik dan nyamuk dewasa dengan metode umpan orang. Hasil penelitian di dapatkan tempat perkembangbiakan nyamuk Anoheles vagus di Desa Selong Belanak adalah sawah, parit sawah, selokan dan genangan air di lahan kosong yang tak terurus dan di sekitar perumahan. PH air 7-7,5, kadar garam berkisar antara 0 ppm, kekeruhan air dan intensitas matahari pada tempat perkembangbiakan (breeding place) mendukung perkembangan nyamuk vektor malaria. An. vagus cenderung bersifat eksofili dan eksofagik. Penangkapan di sekitar kandang mempunyai kepadatan tinggi dibandingkan dengan metode lain yakni mencapai 2,0 per orang per jam aktifitas menggigit di luar rumah dengan kepadatan tertinggi pada jam 20.00-21.00 dengan MHD 0,1 per orang per jam. Deteksi sporozoit dalam kelenjar ludah perlu dilakukan untuk menentukan dugaan vektor.
      URI
      http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/spirakel/article/view/6127
      Collections
      • (eJournal 1) SPIRAKEL : Sarana Penyebaran Informasi Hasil Kegiatan Litbang [58]

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback
        

       

      Browse

      All of R2KNCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      LoginRegister

      Copyright © Badan Litbangkes - Kementerian Kesehatan RI
      Jl. Percetakan Negara no.29, Jakarta Pusat 10560, Indonesia
      All rights reserved. 2019
      Contact Us | Send Feedback