Pada tahun 2009, Desa Selong Belanak merupakan salah satu desa dengan angka Annual Malaria Incident (AMI) tertinggi di wilayah Puskesmas Mangkung sebesar 7,59‰. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bioekologi nyamuk Anopheles vagus mencakup karakteristik habitat perkembangbiakan, kepadatan nyamuk dan pola aktivitas menggigit An. vagus. Penelitian dilakukan pada tahun 2010. Desain penelitian menggunakan rancangan survei entomologi dengan pendekatan cross sectional. Kegiatan yang dilakukan meliputi penangkapan jentik dan nyamuk dewasa dengan metode umpan orang. Hasil penelitian di dapatkan tempat perkembangbiakan nyamuk Anoheles vagus di Desa Selong Belanak adalah sawah, parit sawah, selokan dan genangan air di lahan kosong yang tak terurus dan di sekitar perumahan. PH air 7-7,5, kadar garam berkisar antara 0 ppm, kekeruhan air dan intensitas matahari pada tempat perkembangbiakan (breeding place) mendukung perkembangan nyamuk vektor malaria. An. vagus cenderung bersifat eksofili dan eksofagik. Penangkapan di sekitar kandang mempunyai kepadatan tinggi dibandingkan dengan metode lain yakni mencapai 2,0 per orang per jam aktifitas menggigit di luar rumah dengan kepadatan tertinggi pada jam 20.00-21.00 dengan MHD 0,1 per orang per jam. Deteksi sporozoit dalam kelenjar ludah perlu dilakukan untuk menentukan dugaan vektor.